BorneoFlash.com, PENAJAM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) mengadakan Deklarasi Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP) di SD Negeri 013 Penajam Kabupaten PPU Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Sabtu, (17/2/2024).
Acara yang dimulai pukul 09.30 Wita ini juga disertai kegiatan Bakti Sosial berupa pembagian makanan bergizi tinggi untuk 500 masyarakat setempat.
Penjabat (Pj) Bupati PPU Makmur Marbun dalam pidatonya mengatakan bahwa SLP merupakan program yang bertujuan untuk mengaplikasikan pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya agak cemas apabila nanti anak-anak ini tidak lagi memahami bagaimana sila-sila dalam Pancasila itu diterapkan. Oleh karena itu, Sekolah Laboratorium Pancasila ini sangat bermanfaat untuk membentuk karakter anak-anak bangsa,” kata Pj Bupati.

Dalam kegiatan ini turut dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten PPU Linda Romauli Siregar, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga H. Alimuddin, Kepala Dinas Sosial Bagenda Ali, Kepala Sekolah SDN 013 Penajam Hj. Rusmilawati, Ketua Komite SDN 013 Penajam Susi Susanti dan para tamu undangan lainnya.
Makmur Marbun juga mengatakan bahwasannya ia termasuk salah satu pejabat yang membuat regulasi SLP ini. Maka dari itu ia menekankan kepada guru-guru untuk terus meningkatkan karakter Pancasila dan wajib memberikan kenyamanan kepada anak-anak atau siswa-siswi di sekolah.
Ia juga sempat menyinggung fasilitas sekolah seperti kamar mandi untuk anak-anak harus terus diperhatikan oleh seluruh pihak sekolah, yang lagi-lagi agar memberikan kenyamanan untuk anak-anak.
“Saya akan awasi dan evaluasi sekolah dan Kepala Sekolahnya untuk memastikan program Sekolah Laboratorium Pancasila ini,” kata Pj Bupati menegaskan.
Usai kegiatan dan saat wawancara dengan media, Marbun kembali menjelaskan pentingnya peran pengajar untuk membangun karakter anak-anak.
“Contohnya dalam masalah sampah, guru memberikan pelajaran bagaimana cara memilah dan mengolah sampah, agar anak-anak bisa mempraktekkannya di rumah dan di lingkungan tempat tinggalnya, dari hal-hal seperti inilah karakter Pancasila itu terbangun,” katanya.
Ia juga mengatakan mengenai bakti sosial bertujuan untuk mengarahkan anak-anak melakukan hal positif melalui program Sekolah Laboratorium Pancasila.

“Bakti sosial itu juga mengarahkan kepada siswa untuk melakukan hal positif, maka dari itu kolaborasi harus ada, tidak bisa tidak, anak-anak tidak bisa (belajar) sendiri,” katanya.
Selain itu dia juga mengatakan pentingnya kolaborasi dengan dinas terkait seperti Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) yang mengurus kebijakan teknis pembinaan ideologi, wawasan kebangsaan, dan karakter bangsa, dengan tujuan agar program ini (SLP) terus berjalan.
“Harus ada pengawasan, dari kesbangpol harus mengawasi agar program ini terus berjalan, karena kalau tidak diawasi gak akan jalan, makanya ada tim terpadu yang mengawasi dan mengevaluasi secara periodik, jangan berupa hanya seremonial, namun sekali lagi harus ada pengawasan dan evaluasi program ini,” katanya. (Adv)