Tanamkan Mimpi Besar Pesan Menko PMK Hadiri Muktamar Nasional di Asrama Haji Balikpapan

by -
Writer: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Menko PMK RI), Muhadjir Effendy hadir pada pembukaan Muktamar Nasional XXXII Pelajar Islam Indonesia di Asrama Haji Balikpapan, pada hari Jumat (5/5/2023).Foto: Niken/BorneoFlash.com
Menko PMK RI), Muhadjir Effendy hadir pada pembukaan Muktamar Nasional XXXII Pelajar Islam Indonesia di Asrama Haji Balikpapan, pada hari Jumat (5/5/2023).Foto: Niken/BorneoFlash.com

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI), Muhadjir Effendy hadir pada pembukaan Muktamar Nasional XXXII Pelajar Islam Indonesia di Asrama Haji Balikpapan, pada hari Jumat (5/5/2023).

Muhadjir mengatakan kepada PII untuk menanamkan mimpi yang besar dan cara berpikir global, karena tantangan ke depan Indonesia semakin lebar. “Tidak ada kewajiban untuk menjadi kader yang hebat harus berlatar belakang yang kaya, yang penting punya kemauan keras dan tidak harus betul-betul cerdas, karena tidak menjamin orang cerdas itu berhasil,” terangnya.

Untuk itu, para PII betul-betul diberikan kesempatan untuk belajar sebanyak-banyaknya, mematangkan diri. 

Dalam kesempatan itu, Muhadjir menjelaskan siklus pembangunan Indonesia yang sedang dirancang, salah satunya stunting yakni pembangunan manusia yang paling hulu, karena kalau kita sebagian besar anak-anak lahir dalam keadaan stunting maka Indonesia tidak akan maju.

Menko PMK RI), Muhadjir Effendy hadir pada pembukaan Muktamar Nasional XXXII Pelajar Islam Indonesia di Asrama Haji Balikpapan, pada hari Jumat (5/5/2023).Foto: Niken/BorneoFlash.com
Menko PMK RI), Muhadjir Effendy hadir pada pembukaan Muktamar Nasional XXXII Pelajar Islam Indonesia di Asrama Haji Balikpapan, pada hari Jumat (5/5/2023).Foto: Niken/BorneoFlash.com

“Stunting itu terutama gagal tumbuh otak, bukan pendek atau kecil dan itu kita hindari. Saya yakin generasi sekarang jauh lebih bagus kondisi otaknya daripada generasi saya, karena pada zaman saya tidak ada penanganan Stunting,” terangnya.

Presiden RI Joko Widodo menargetkan stunting 14 persen. Di Kaltim angka stunting mencapai 21 persen, di bawah dari rata-rata angka stunting nasional. “Saya optimis 14 persen bisa tercapai,” pungkasnya.

Pada kegiatan tersebut dihadiri, Wakil Gubernur Kaltim, H Hadi Mulyadi; Asisten Tata Pemerintahan Setda Kota Balikpapan, Zulkipli, Anggota DPR RI Dapil Kaltim, Hetifah, para peserta PII dan tamu undangan lainnya.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.