Target Pendapatan Kabupaten PPU 2021 Diprediksi Menurun

oleh -
Plt Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan atau Bapelitbang Kabupaten Penajam Paser Utara, Yunita Liliyana Damayanti.

BorneoFlash.com, PENAJAM – Target pendapatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD 2021 diprediksi menurun.

Dari target APBD 2020 yang mencapai Rp1,5 triliun menjadi Rp1,3 triliun seiring berkurangnya dana bagi hasil dari pemerintah pusat.

Plt Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan atau Bapelitbang Kabupaten Penajam Paser Utara, Yunita Liliyana Damayanti saat ditemui di Penajam, Kamis mengungkapkan, target pendapatan pada APBD dipengaruhi berkurangnya dana bagi hasil dari pemerintah pusat.

Dana bagi hasil dari pemerintah pusat tersebut menurut dia, semakin berkurang akibat mewabahnya Coronavirus Disesase (COVID-19).

Target pendapatan pada APBD 2021 lanjut Yunita, menyesuaikan dana bagi hasil dari pemerintah pusat yang semakin menurun itu.

“Kami prediksi pada 2021, dana bagi hasil dari pemerintah pusat yang ditransfer ke Kabupaten Penajam Paser Utara di bawah Rp1 triliun,” ujarnya.

“Sementara pendapatan dari PAD (pendapatan asli daerah) pada APBD 2021 hanya sekitar Rp90 sampai Rp100 miliar,” ungkap Yunita.

Sehingga jelasnya, APBD 2021 diprediksi hanya sekitar Rp1,3 triliun, menurun dari APBD 2020 yang mencapai lebih kurang Rp1,5 triliun.

Dibandingkan dengan APBD 2020 tambah Yunita, APBD 2021 Kabupaten Penajam Paser Utara mengalami penurunan sekitar Rp200 miliar.

Target pendapatan APBD 2021 tersebut belum termasuk Bankeu (bantuan keuangan) pemerintah provinsi dan DAK (dana alokasi khusus).

“Pendapatan APBD 2021 masih berdasarkan prognosa atau perkiraan, jadi angkanya masih bisa berubah naik atau turun,” katanya.

Penyusunan APBD Yunita menimpali lagi, berdasarkan hasil proyeksi Peraturan Menteri Keuangan menyangkut dana bagi hasil untuk daerah.

Keuangan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sampai saat ini sangat bergantung pada pendapatan dari dana transfer pemerintah pusat.

Baca Juga :  HUT Amal Bhakti ke 76, 17 ASN di Kutai Barat Dianugerahi Satya Lencana Karya Satya

Diperkirakan dana bagi hasil dari pemerintah pusat ke daerah bakal terus menurun pengaruh harga minyak dunia dan pandemi COVID-19.(*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135