BorneoFlash.com, SENDAWAR – Seiring tingginya kasus covid-19 di berbagai daerah saat ini termasuk di Kutai Barat membuat ketersediaan tabung oksigen di Kutai Barat kian menipis.
Hal ini pun membuat Pemkab Kubar cukup kewalahan berupaya mencari persediaan tabung oksigen dengan meminta bantuan perusahan swasta.
Wakil Bupati Kutai Barat, H. Edyanto Arkan mengatakan tahun ini Pemkab Kubar mengupayakan hal terbaik untuk mempercepat penanganan pandemi dan menyediakan pasokan ketersediaan tabung oksigen.
“Selain persoalan pandemi secara keseluruhan kita juga memastikan ketersediaan oksigen di Kubar tetap tersedia. Ini menjadi salah satu fokus utama kita juga,”katanya, Selasa (3/8/2021).
Sementara ini Pemkab Kubar masih mengusahakan ketersediaan oksigen dengan cara membeli luar daerah seperti dari Samarinda dan Balikpapan.
“Memang jumlahnya masih terbatas tetapi tetap kita upayakan agar dapat terpenuhi jumlah oksigen yang diperlukan,”ujarnya.
Sedangkan upaya jangka panjang, Pemkab akan membeli mesin pengisian oksigen sendiri dan mesin itu akan ditempatkan, di RSUD Harapan Insan Sendawar (HIS).
Pembelian mesinnya akan dipersiapkan dan kami sudah membahasnya di tim anggaran untuk menganggarkan serta membeli mesin pengisi oksigen tersebut, dengan harga sekitar Rp 3,6 miliar.
“Kami akan melakukan pembelian mesin itu, dengan sistem pengadaan melalui e-katalog. Kalau sudah ada mesinnya nanti, akan diserahkan kepada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di RSUD HIS,”ucapnya.
Karena BLUD kata Wabup bisa dioperasionalkan untuk keperluan sendiri ataupun bisa di jual untuk pemenuhan kebutuhan oksigen.
“Kebutuhan akan oksigen di wilayah Kubar cukup besar. Sementara ini, kebutuhan oksigen kadang cukup dan kurang. Tetapi dengan diupayakan sedapat mungkin, kebutuhan oksigen bisa tercukupi untuk sementara ini,,” ungkapnya.
Wabup akui, memang ada beberapa bantuan tabung oksigen dari pihak perusahaan kepada Pemkab dan jumlahnya bervariasi dari 5, 17 dan 47 tabung oksigen, tetapi itu masih kurang.
“Rencana kita akan membeli atau menambah tabung oksigen lagi, dengan jumlah lebih dari 100 persen dari stok yang ada,”ujarnya.
(BorneoFlash.com/Lilis)