BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Viralnya di sosial media (Sosmed) salah seorang masyarakat Balikpapan yang menerima kiriman paket Cash On Delivery (COD), yang diketahui barang tersebut sama sekali tidak dipesan menjadi buah bibir di masyarakat.
Hal tersebut seperti disampaikan korban Cipto warga Jalan Sulawesi RT 47 Kelurahan Karang Rejo Balikpapan Tengah, kepada Akun Medsos Portal Balikpapan. Yang mengaku mendapat kiriman paket yang nominalnya mencapai Rp6 juta.
Dimana, untuk dua paket barang yakni pemutih Ketiak tanpa efek samping seharga Rp 2,4 juta serta paket lainnya senilai Rp 4,2 juta.
“Yang pertama bertuliskan Pemutih Ketiak Alami Tanpa Efek Samping seharga 2.468.000 dan satu paket lagi seharga 4.232.000. Akan tetapi karena Cipto merasa tidak memesan barang tersebut dia pun menolak,” ujarnya.
Dia terangkan, kalau untuk isi dia nggak buka, dikarenakan jika dibuka pasti suruh dirinya bakal di suruh untuk membayar.
Oleh kurir, Cipto diminta cancel jika memang tidak merasa memesannya.
Terpisah, menanggapi hal tersebut, Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi menjelaskan. Bahwa pihaknya mengaku sudah mendengar adanya info
Menanggapi hal tersebut Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi mengaku sudah mendengar informasi tersebut.
akan tetapi pihaknya belum menerima adanya laporan dari masyarakat.
“Ya itu ada informasi masyarakat bukan laporan, tapi jika memang ada laporan masyarakat kita akan tindaklanjuti,”ujarnya.
Dikatakan Turmudi jika memang masyarakat tidak merasa memesan namun ada kiriman paket oleh kurir untuk COD, masyarakat dapat menolak.
“Kalau tidak pesan apa-apa kemudian diminta membayar sesuatu ya gak usah mau, kan nanti ada buktinya dia minta kirim dari mana kan ada. Lain halnya, Kalau dia memaksa ya lapor saja,” jelasnya.
Hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan maupun aduan dari masyarakat terkait kasus COD paket barang yang tidak dipesan.
“Karena ini situasi sekarang perannya era digital online dan sebagainya, jika memang merasa betul tidak memesan kemudian datang mengatasnamakan untuk COD ya jangan mau,” pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Eko)