Jadi Percontohan, BumKa Air Bersih di Kampung Gleo Asa di Kubar Mulai Dirasakan Warga

oleh -
BumKa
Kepala Kampung (Kepala Desa) Gleo Asa, Kabupaten Kutai Barat menunjukan meteran air bersih yang mulai dirasakan seluruh warga

BorneoFlash.com, SENDAWAR – Kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan utama oleh setiap individu sebagai keperluan sehari-hari.

Pada umumnya, air bersih dapat diperoleh dari aliran air alam atau yang disediakan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) bagi daerah tertentu.

Berbeda dengan penduduk kampung Geleo Asa, Kecamatan Barong Tongkok,  Kabupaten Kutai Barat. Dimana sebelumnya mereka harus susah payah memperoleh air bersih dengan cara membeli atau bahkan menimba air sumur untuk kebutuhan sehari-hari.

Namun kini masyarakat Kampung Gleo Asa sudah menikmati air bersih berkualitas yang secara otomatis sudah mengalir ke seluruh rumah warga melalui saluran pipa yang terpasang.

Menariknya lagi, air bersih tersebut diperoleh dari sumber mata air pegunungan yang kemudian dikelola secara mandiri oleh penduduk Kampung Gleo Asa melalui Badan Usaha Milik Kampung (BumKa).

Kepala Kampung atau Kepala Desa (Petinggi Kampung) Gleo Asa, Omosogianto mengatakan BumKa yang memanajemen pelayanan air bersih tersebut dibangun menggunakan anggaran dana desa (DD). 

” BumKa ini sendiri awalnya dubangun menggunakan Dana Desa, itu sebelum saya kemudian dilanjutkan dan telah dirasakan oleh seluruh masyarakat disini” ungkapnya, saat ditemui di rumahnya di Kampung Gleo Asa, Senin (8/4/2021).

Lebih lanjut Omosogianto menjelaskan, program air bersih ini telah dibangun sejak tahun 2016 dan beroperasi pada tahun 2017 sampai saat ini sudah mengalir ke seluruh rumah warga.

 ” Air bersih tersebut bersumber dari  mata air pegunungan yang berjarak 2 kilo dari perkampungan, yang airnya ditampung di atas gunung lalu dialirkan ke rumah warga kampung.

Untuk pengelolaan diserahkan BumKa kampung Gleo Asa, seperti pemeliharaan dan operasionalnya. Kalau ada kerusakan BumKa lah yang memperbaiki mulai dari pipa yang pecah terkena kayu maka BumKalah yang ganti,”jelasnya.

Baca Juga :  Polresta Balikpapan Bersama Muspida dan Kelompok Tani Lamaru Gelar Penanaman Jagung 1 Juta Hektare

Dipaparkannya bahwa masyarakat Geleo Asa yang kampungnya berjumlah 230 Kepala Keluarga (KK) dengan penduduk sebanyak 720 jiwa tidak memakai air bersih dari PDAM.

Ketersediaan air bersih tersebut cukup murah bagi masyarakat hanya Rp 1000 /meter kubik (Per Gentong/1000 liter).  Dengan rincian per bulannya dihabiskan sekitar 500-600 liter kubik atau 5-6 gentong per bulan tergantung dari pemakaian masyarakat itu sendiri.

“Untuk biayanya ditentukan sesuai hasil kesepakatan suara masyarakat kampung, melalui musyawarah akhirnya menjadi seribu rupiah per gentongnya hingga sekarang,” paparnya.

Menurut Omosogianto selain air bersih BumKa juga mengelola koperasi pinjaman uang untuk masyarakat kampung Geleo Asa yang membutuhkan dana darurat untuk keluarga yang sakit. Koperasi Pinjam ini pun juga sudah berjalan dan berkembang.

Selain itu juga, Kampung Gleo asa berencana melakukan pemangkasan jalan tani di pegunungan yang selama ini menjadi akses utama pergerakan roda pertanian masyarakat kampung Gleo Asa.

(BorneoFlash.com/Lilis Suryani)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.