Surplus Broiler, Rapuh di Telur: Kukar Gaspol Bangun Produsen Lokal

oleh -
Penulis: Ernita Sriana
Editor: Ardiansyah
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Aji Gazali Rahman. Foto: BorneoFlash/Ernita Sriana
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Aji Gazali Rahman. Foto: BorneoFlash/Ernita Sriana

BorneoFlash.com, KUKAR – Produksi telur konsumsi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus digenjot dalam tiga tahun terakhir. 

 

Pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar berupaya memperkuat kelompok peternak dan koperasi lewat program penyediaan ayam petelur yang dimulai sejak 2022. Langkah ini diambil untuk menutup celah besar: ketergantungan pada suplai telur luar daerah.

 

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Kukar, Aji Gazali Rahman, menyebut sektor unggas Kukar sebenarnya berada dalam kondisi stabil. Namun stabilitas itu baru berlaku pada ayam ras pedaging (broiler), bukan pada telur konsumsi.

 

“Tidak ada masalah pada broiler. Dari mana pun masuk, semua tersedia. Karena itu posisi kita surplus,” ujarnya, pada Jumat (12/12/2025).

 

Di sisi lain, kebutuhan telur justru terus meningkat dan menempatkan Kukar pada posisi yang lebih rentan. 

 

Kondisi ini mendorong pemerintah memperluas bantuan ayam petelur dengan kapasitas bervariasi 100, 200, hingga 500 ekor per kelompok guna memperkuat basis produksi lokal.

 

Aji menegaskan bahwa dorongan ini juga diarahkan untuk memenuhi kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang membuat kebutuhan telur melonjak tajam. Pemerintah tidak ingin Kukar hanya menjadi pasar bagi produsen luar, tetapi juga memiliki pemasok internal yang kuat.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

No More Posts Available.

No more pages to load.