BorneoFlash.com, KUKAR – Pembangunan wahana waterboom di kawasan wisata Pulau Kumala, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), dinilai belum memberikan dampak signifikan bagi sektor pariwisata karena hingga kini belum selesai sepenuhnya.
Kondisi tersebut menuai perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kukar. Proyek yang digadang-gadang menjadi penopang kebangkitan Pulau Kumala itu belum dapat difungsikan secara optimal, sehingga potensi ekonomi dari sektor wisata masih tertahan.
Ketua Komisi II DPRD Kukar, Eko Wulandanu, menyebut pembangunan waterboom belum terealisasi 100 persen karena keterbatasan anggaran. Akibatnya, kawasan wisata Pulau Kumala belum mampu menarik kunjungan dalam skala besar.
“Waterboom ini memang belum selesai. Pekerjaannya belum tuntas secara menyeluruh. Padahal kalau sudah rampung, Pulau Kumala bisa kembali hidup dan ramai pengunjung,” ujar Eko.
Menurutnya, ketidaksiapan fasilitas utama membuat pergerakan wisatawan menjadi terbatas. Padahal, sektor pariwisata memiliki efek berantai terhadap perekonomian masyarakat sekitar.





