BorneoFlash.com, ACEH – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mempercepat pemulihan layanan pendidikan pascabanjir di Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Singkil dengan menyalurkan bantuan darurat serta memetakan kebutuhan satuan pendidikan agar pembelajaran tetap berjalan.
Kemendikdasmen menyalurkan tenda darurat, 1.005 school kit, dan bantuan dana pendidikan senilai Rp450 juta. Kota Subulussalam menerima Rp215 juta untuk 28 satuan pendidikan, sedangkan Kabupaten Aceh Singkil memperoleh Rp235 juta untuk 24 satuan pendidikan.
Kepala SDN Jabi-Jabi, Sabariah, mengapresiasi bantuan tersebut dan berharap pemerintah menyediakan solusi jangka panjang, termasuk relokasi sekolah agar kegiatan belajar mengajar berlangsung lebih aman. Kepala Dinas Pendidikan Aceh Singkil, Amran Ramli, menilai kehadiran pemerintah pusat memberi semangat dan kepastian bagi sekolah terdampak, sementara siswa dan orang tua menyambut antusias bantuan school kit.
Asisten II Bupati Aceh Singkil, Yusfitar, mengusulkan pembangunan sekolah yang lebih tangguh bencana, seperti bangunan bertingkat, agar pembelajaran tetap berlangsung saat banjir.
Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Manajemen dan Kelembagaan, Didik Suhardi, menjelaskan bahwa Kemendikdasmen menangani dampak bencana melalui tahap tanggap darurat dan pemulihan. Pada fase darurat, Kemendikdasmen memastikan layanan pendidikan tetap berjalan melalui pembelajaran daring atau kelas sementara. Pada tahap pemulihan, Kemendikdasmen mendata satuan pendidikan terdampak sebagai dasar rehabilitasi sarana.
Ketua KPAI Diyah Puspitarini mengapresiasi respons cepat Kemendikdasmen dalam memastikan pemenuhan hak pendidikan anak di situasi darurat.
Kemendikdasmen menegaskan komitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan guna menjaga keberlanjutan layanan pendidikan serta memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana. (*)





