BorneoFlash.com, SANGATTA – Ketua DPRD Kutai Timur (Kutim), Jimmi, ST., MT, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah progresif Pemerintah Kabupaten Kutim dalam menekan angka stunting yang saat ini masih berada di kisaran 26 persen atau sekitar 11 ribu anak.
Dukungan tersebut disampaikannya menyusul komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim yang disampaikan Wakil Bupati Kutim Mahyunadi dengan menargetkan penurunan stunting sebesar 3 persen per tahun.
Menurut Jimmi, target penurunan stunting yang dipatok pemerintah daerah tersebut patut didukung karena lebih tinggi dari target nasional. Ia menilai langkah itu menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam melindungi generasi masa depan Kutai Timur serta mendorong percepatan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Pernyataan dukungan tersebut disampaikan Jimmi saat dikonfirmasi usai kegiatan Rapat Koordinasi dan Percepatan Penurunan Stunting (Rembug Stunting) yang digelar Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur di Ruang Tempudah, Kantor Bupati Kutim, pada Selasa (16/12/2025).
Jimmi menegaskan, target penurunan stunting hingga di bawah 10 persen sebelum masa jabatan berakhir dinilai realistis apabila dibarengi kerja lintas sektor yang serius dan konsisten. Ia menekankan pentingnya peran aktif seluruh OPD, pemerintah kecamatan dan desa, serta dukungan dunia usaha melalui program CSR yang tepat sasaran, khususnya bagi keluarga berisiko stunting.
Sementara itu, Wakil Bupati Kutim Mahyunadi dalam keterangannya kepada wartawan usai acara menegaskan bahwa persoalan stunting tidak hanya berkaitan dengan pemenuhan gizi, tetapi juga mencakup sanitasi lingkungan, pola asuh anak, edukasi ibu, serta akses layanan kesehatan dasar.
Karena itu, ia meminta seluruh pemangku kepentingan bekerja dalam satu kerangka kolaborasi yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi, menambahkan bahwa saat ini data stunting di Kutai Timur telah berbasis real time, sehingga intervensi dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran hingga ke tingkat rumah tangga.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, legislatif, dunia usaha, dan masyarakat, Kutai Timur diharapkan mampu menjadi contoh daerah yang berhasil menekan angka stunting di Kalimantan Timur.
Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan penyerahan penghargaan kepada Tim Efektif Program Cap Jempol Stop Stunting yang diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Kutai Timur. (*/dprdkutaitimur)





