BorneoFlash.com, JAKARTA – Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menegaskan bahwa pengalihan beras untuk penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tidak mengganggu stok menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Ia memastikan cadangan beras nasional tetap aman.
Rizal menjelaskan bahwa Bulog menggandakan hingga melipatgandakan stok di wilayah terdampak sebagai langkah khusus tanpa mempengaruhi cadangan akhir tahun. Ia menegaskan bahwa tambahan distribusi itu tidak mengurangi stok nasional.
Bulog berencana mengeluarkan lebih banyak stok menjelang puncak panen 2026 pada Februari–April untuk memberi ruang penyerapan hasil panen petani. Rizal mengatakan bahwa semakin banyak stok tersalurkan untuk respon bencana, semakin besar ruang gudang untuk menampung gabah dan beras baru.
Saat ini, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai 3,8 juta ton. Bulog memprioritaskan distribusi tambahan langsung ke kabupaten dan kota terdampak agar kebutuhan cepat terpenuhi tanpa menarik pasokan dari luar daerah.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional merangkap Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, juga menegaskan bahwa stok nasional aman di angka 3,8 juta ton. Ia menyebut produksi beras di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat surplus masing-masing 871 ribu ton, 1 juta ton, dan 500 ribu ton. (*)





