Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan melalui Ketua Panitia, Edy Supriadi, menjelaskan bahwa FSVA menjadi acuan utama dalam perencanaan pembangunan bertujuan untuk memastikan program penanganan pangan berjalan tepat lokasi dan tepat sasaran.
Ia menjelaskan, seminar itu bertujuan untuk mengidentifikasi desa-desa prioritas intervensi sebagai dasar penyempurnaan perencanaan program ketahanan pangan.
Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tim lintas OPD mengenai kondisi ketahanan pangan di wilayah masing-masing, sehingga intervensi dapat dilakukan secara kolaboratif dan terarah serta mensinergikan FSVA dengan proses perencanaan kota dan desa.
“Kondisi ini memerlukan pengertian bersama dan pendekatan intevensi, sekarang hingga perencanaan di tahun berikutnya,” pungkasnya.
Diketahui, dalam seminar itu, dilakukan penyerahan penghargaan kepada Desa/Kelurahan dengan ketahanan pangan terbaik di tahun 2025. Di antaranya , Peringkat 3, Muara Wahau Baru, Peringkat 2, Desa Bangun Jaya dan Peringkat 1, Kelurahan Singa Gewe.
Turut hadir dalam kegiatan yang digelar sehari ini, Sekretaris Diskominfo Staper, Rasyid. Camat Sangatta Utara, Hasdiah dan Seluruh Camat 18 Kecamatan. Kepala Desa serta Perangkat Daerah (PD) terkait. (*/kutaitimurkab.go.id)





