Kemenko Pangan Pantau Ketersediaan dan Harga di Pasar Klandasan Jelang Nataru

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Asisten Deputi Stabilitasi Harga Pangan Kemenko Pangan RI, Mohamad Siradj Parwito, meninjau langsung kondisi ketersediaan dan harga pangan di Pasar Klandasan Balikpapan, pada Rabu (3/12/2025). Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri
Asisten Deputi Stabilitasi Harga Pangan Kemenko Pangan RI, Mohamad Siradj Parwito, meninjau langsung kondisi ketersediaan dan harga pangan di Pasar Klandasan Balikpapan, pada Rabu (3/12/2025). Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Asisten Deputi Stabilitasi Harga Pangan Kemenko Pangan RI, Mohamad Siradj Parwito, meninjau langsung kondisi ketersediaan dan harga pangan di Pasar Klandasan Balikpapan, pada Rabu (3/12/2025).

 

Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan stabilitas pasokan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), periode yang biasanya memicu kenaikan permintaan masyarakat.

 

Dalam peninjauannya, Siradj menyebut bahwa secara umum pasokan pangan di Balikpapan berada dalam kondisi aman, meski kota ini belum memiliki pasar induk dan mengandalkan pasar-pasar di tiap kecamatan.

 

“Beras, cabai, gula, dan bawang merah tersedia. Hanya cabai dan bawang merah yang mengalami kenaikan harga. Telur normal, daging ayam sedikit naik tapi masih dalam batas wajar,” ujarnya.

Asisten Deputi Stabilitasi Harga Pangan Kemenko Pangan RI, Mohamad Siradj Parwito, Bersama Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo Saat meninjau langsung kondisi ketersediaan dan harga pangan di Pasar Klandasan Balikpapan, pada Rabu (3/12/2025). Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri
Asisten Deputi Stabilitasi Harga Pangan Kemenko Pangan RI, Mohamad Siradj Parwito, Bersama Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo Saat meninjau langsung kondisi ketersediaan dan harga pangan di Pasar Klandasan Balikpapan, pada Rabu (3/12/2025). Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri

Siradj juga mengungkapkan bahwa pihaknya menerima sejumlah masukan dari Pemerintah Kota Balikpapan, termasuk terkait pemberlakuan Harga Eceran Tertinggi (HET) khusus di luar tiga zona yang saat ini berlaku secara nasional; pembangunan Food Station, fasilitas distribusi pangan modern di bawah BUMN ID Food dan ekstensifikasi sawah, menambah luasan sawah baru untuk memperkuat ketahanan pangan daerah.

 

Soal food station, Siradj menjelaskan bahwa fasilitas ini bukan hanya berfungsi sebagai gudang, tetapi juga sebagai pusat penjualan beras untuk pasar retail modern maupun program pemerintah seperti SPHP.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

No More Posts Available.

No more pages to load.