Waterboom Pulau Kumala Diambang Cost Overrun, Evaluasi Pembiayaan Ungkap Risiko Pembengkakan Biaya

oleh -
Penulis: Ernita Sriana
Editor: Ardiansyah
Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin. Foto: BorneoFlash/Ernita Sriana
Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin. Foto: BorneoFlash/Ernita Sriana

BorneoFlash.com, KUKAR – Proyek Waterboom Pulau Kumala kembali menjadi perhatian setelah evaluasi Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) mengindikasikan adanya potensi cost overrun dari alokasi anggaran awal. 

 

Meski telah menelan belanja puluhan miliar rupiah sejak 2023, sejumlah komponen konstruksi dan mesin belum mencapai tahap layak operasi, sehingga memunculkan kalkulasi ulang terhadap kebutuhan dana lanjutan.

 

“Masih ada beberapa kegiatan yang belum rampung dan memang membutuhkan anggaran tambahan. Perawatan pra-serah terima tetap menjadi kewajiban penyedia,” ungkap Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, pada Selasa (2/12/2025).

 

Sumber internal Pemkab menyebut terdapat pergeseran estimasi kebutuhan biaya dibandingkan dokumen awal proyek, terutama karena beberapa bagian mengalami penyesuaian teknis, revisi fungsi area, serta kebutuhan penyempurnaan sistem operasional.

 

Kondisi ini membuat pemerintah harus menimbang ulang apakah tambahan biaya berasal dari optimalisasi kontraktor atau dari belanja daerah yang berpotensi memperbesar beban APBD.

 

“Detail teknis mesinnya belum saya lihat satu per satu. Tapi laporan menunjukkan masih dibutuhkan beberapa miliar rupiah untuk menuju tahap operasional,” jelas Rendi.

 

Isu yang turut memicu kewaspadaan fiskal adalah ketidaksesuaian antara laporan mesin yang disebut telah terpasang dengan kondisi ruang mesin yang pernah dilaporkan kosong dalam pemeriksaan visual. 

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

No More Posts Available.

No more pages to load.