BorneoFlash.com, SANGATTA – Ketua DPRD Kutai Timur (Kutim), Jimmi, ST., MT, menegaskan dukungan penuh kepada Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kutim dalam upaya pemungutan retribusi parkir kendaraan.
Ia mengatakan bahwa jasa parkir merupakan salah satu sektor yang bisa dimaksimalkan, terutama di tengah menurunnya Dana Bagi Hasil (DBH) yang berdampak pada kemampuan belanja daerah.
“Beberapa titik punya potensi kuat, makanya penting dimaksimalkan,” ujarnya.
Menurut Jimmi, banyak titik parkir di Kota Sangatta yang selama ini memiliki potensi ekonomi besar namun belum tergarap optimal.
Area seperti rumah sakit, pusat belanja, fasilitas layanan publik, dan kawasan aktivitas masyarakat dinilainya memiliki intensitas kendaraan tinggi sehingga sangat layak menjadi sumber retribusi berkelanjutan.
Ia menilai bahwa penguatan sistem pemungutan retribusi parkir merupakan langkah strategis dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan tata kelola yang baik dan pengawasan yang ketat, pemerintah dapat menekan kebocoran sekaligus memastikan pendapatan daerah meningkat sesuai target.
Saat ini PAD Kutai Timur telah berada di atas Rp400 miliar per tahun. Capaian ini, menurut Jimmi, merupakan modal penting yang harus terus diperkuat melalui optimalisasi sektor-sektor potensial, termasuk retribusi parkir kendaraan.
“PAD kita sudah lebih dari Rp400 miliar per tahun dan tentu harus terus tumbuh untuk mendukung pembangunan,” jelasnya, pada Senin (24/11/2025).
Jimmi juga meminta Bapenda untuk memperkuat koordinasi lintas sektoral agar pemungutan retribusi parkir berjalan lebih terarah dan efektif.
Ia menekankan pentingnya menghadirkan sistem yang akuntabel sehingga masyarakat mendapatkan layanan yang layak, sementara pemerintah bisa memperoleh pendapatan sesuai ketentuan.
Sebagai bentuk kolaborasi, Jimmi mendorong Bapenda agar mempertimbangkan bermitra dengan organisasi masyarakat (ormas) yang memiliki komitmen dan kedisiplinan dalam mendukung penataan parkir.
Keterlibatan ormas dinilai dapat memperkuat pengawasan sekaligus meningkatkan ketertiban di lapangan. (*)



