Bahlil Laporkan PNBP dan Lifting Migas dalam Pertemuan Khusus dengan Presiden Prabowo

oleh -
Penulis: Ardiansyah
Editor: Ardiansyah
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan keterangan kepada awak media di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/11/2025). ANTARA/Fathur Rochman
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan keterangan kepada awak media di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/11/2025). ANTARA/Fathur Rochman

BorneoFlash.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dipanggil secara khusus oleh Presiden Prabowo Subianto ke Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, untuk melaporkan capaian sektor ESDM sepanjang tahun 2025. Pertemuan ini berlangsung tertutup dan tidak dihadiri menteri-menteri lain.

 

“Saya (dipanggil) sendiri. Khusus urusan kerjaan saja,” kata Bahlil kepada awak media usai pertemuan di Istana, Kamis.

 

Dalam pertemuan tersebut, Bahlil menyampaikan perkembangan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor ESDM hingga November 2025, serta realisasi lifting migas menjelang akhir tahun.

 

Ia menegaskan bahwa pertemuan itu merupakan bagian dari mekanisme pelaporan rutin seorang pembantu Presiden.

 

“Saya kan sebagai pembantu Bapak Presiden. Setiap dipanggil harus siap melaporkan apa yang menjadi tugas KPI dan perintah lain dari Bapak Presiden,” ucapnya.

 

Berdasarkan data Kementerian ESDM, realisasi PNBP hingga 10 November 2025 telah mencapai Rp200,66 triliun, atau 78,74 persen dari target APBN 2025 sebesar Rp254,83 triliun. Angka ini diraih meski sebagian komoditas energi tengah mengalami koreksi harga di pasar global.

 

Komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain:

  • Batu bara
  • Mineral
  • Minyak mentah

Meski demikian, Bahlil optimistis target PNBP tahun 2025 dapat tercapai hingga akhir tahun.

 

Selain realisasi penerimaan negara, Bahlil juga menyampaikan perkembangan proyek energi strategis nasional, salah satunya Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan di Kalimantan Timur.

 

Proyek kilang terbesar Indonesia itu ditargetkan diresmikan pada akhir 2025 dan diharapkan menjadi pijakan menuju kemandirian energi nasional.

 

“Kalau itu diresmikan, maka Insya Allah 2026 kita sudah mencapai swasembada di bidang energi solar dan avtur. Ini yang kita lagi rencanakan ke depan,” ujar Bahlil.

Baca Juga :  Penyidik KPK Novel Baswedan Positif Covid-19

 

RDMP Balikpapan diproyeksikan meningkatkan kapasitas pengolahan minyak domestik dan mengurangi ketergantungan impor BBM. Kehadirannya diharapkan menopang ketahanan energi nasional serta memperkuat stabilitas ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

No More Posts Available.

No more pages to load.