Meski demikian, ia menjelaskan bahwa prosesnya masih dalam tahap kajian.
“Laporan yang kami terima masih bersifat sementara. Dinas Pendidikan telah mengajukan beberapa alternatif lokasi relokasi, namun semuanya masih perlu ditinjau lebih lanjut di lapangan sebelum ditetapkan,” jelasnya.
Menurut Ananta, keputusan akhir akan diambil setelah hasil survei dan kajian teknis selesai dilakukan.
“Ada sekolah yang memang perlu dipindahkan, tetapi ada juga yang kemungkinan masih bisa diperkuat melalui rekayasa bangunan. Arahan dari Wali Kota adalah agar dilakukan peninjauan ulang untuk menentukan solusi paling tepat bagi masing-masing sekolah,” tambahnya.
Terkait pemilihan lokasi baru, Ananta menjelaskan bahwa pemerintah memiliki sejumlah pertimbangan utama.
“Idealnya lokasi baru tidak jauh dari tempat sekolah lama agar siswa tetap mudah menjangkau. Kami juga mengutamakan lahan milik pemerintah kota supaya tidak perlu melalui proses pembebasan lahan. Namun, jika opsi itu tidak memungkinkan, pembebasan lahan akan tetap dipertimbangkan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, terdapat dua opsi penanganan yang sedang dikaji: relokasi total atau rekayasa bangunan di lokasi yang sama.
“Kalau lahan pengganti sulit ditemukan, kami bisa melakukan penyesuaian konstruksi agar gedung tetap aman dari risiko banjir dan longsor.
Namun, jika risikonya terlalu tinggi, relokasi menjadi pilihan utama,” katanya.
Ananta menuturkan, pembahasan ini masih akan berlanjut.
“Rapat lanjutan akan dilaksanakan pekan depan untuk menentukan lokasi yang paling layak serta langkah teknis yang akan diambil,” tutupnya.





