BorneoFlash.com, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan sidak ke PT Tirta Investama (Aqua) Pabrik Subang pada Rabu (22/10/2025) setelah menerima banyak keluhan warga soal sulitnya air bersih.
Dalam video kunjungannya, Dedi menegur pihak perusahaan agar tidak mengabaikan kebutuhan warga. “Air dari sini diangkut dan dijual mahal, sementara warga sekitar tidak bisa mandi karena kekurangan air,” ujarnya.
Dedi meminta perusahaan menjaga keseimbangan antara aktivitas industri dan ketersediaan air bagi masyarakat sekitar.
Warga mengaku belum menerima bantuan air dari perusahaan. “Enggak ada, Pak. Saya sebagai ketua RW belum pernah minum dari Aqua,” kata seorang warga di hadapan Dedi.
Kekeringan serupa juga terjadi di Klaten, Bogor, dan Pasuruan, wilayah lain yang menjadi lokasi pabrik Aqua. Warga mengaku sumur mengering saat kemarau dan terpaksa membeli air.
Penelitian Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) tahun 2021 mencatat debit air irigasi di Desa Kepanjen, Klaten, turun 76 persen sejak pabrik beroperasi, sementara biaya produksi pertanian naik 62 persen.
Pengamat menilai kondisi ini menunjukkan perlunya evaluasi pengelolaan sumber daya air di kawasan industri agar tidak merugikan masyarakat.
Pihak Aqua menyatakan terus berdialog dengan masyarakat dan LSM untuk memastikan pengelolaan air berjalan adil, transparan, dan berkelanjutan. (*)






