BorneoFlash.com, SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Perhubungan (Dishub) tengah menyiapkan kebijakan baru dalam penataan sistem parkir di kawasan Pasar Pagi.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar untuk menciptakan tata kelola transportasi perkotaan yang lebih tertib, transparan, dan modern, sekaligus mengatasi persoalan klasik kemacetan di jantung kota.
Fokus utama Dishub kini bukan sekadar memilih operator pengelola gedung parkir, tetapi menata ulang sistem perparkiran agar terintegrasi dengan arah kebijakan transportasi berkelanjutan.
Upaya ini diarahkan untuk menjadikan Pasar Pagi sebagai kawasan dengan manajemen parkir paling tertib di Samarinda, sekaligus menghapus praktik parkir liar yang selama ini memicu kemacetan di sekitar area perdagangan tersebut.
Kepala Dishub Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menjelaskan bahwa pemerintah daerah tengah menyiapkan skema seleksi terbuka untuk menentukan operator terbaik yang akan mengelola fasilitas parkir Pasar Pagi.
Proses ini, kata dia, akan mempertimbangkan sejumlah indikator seperti kemampuan finansial, penerapan sistem digital, kepatuhan pajak, serta pengalaman pengelolaan parkir di kota lain.
“Pemilihan operator dilakukan secara transparan dan kompetitif. Kami menginginkan sistem pengelolaan parkir yang profesional dan berbasis teknologi agar lebih efisien, tertib, dan mudah diawasi,” ujarnya, pada Selasa (21/10/2025).
Salah satu perubahan besar yang akan diterapkan Dishub ialah penerapan sistem parkir digital penuh.
Metode tap in tap out dan transaksi nontunai akan menjadi standar baru agar seluruh transaksi tercatat secara real time, meminimalkan kebocoran pendapatan daerah, dan memberikan kemudahan bagi pengguna kendaraan.
Selain itu, Dishub juga akan menerapkan tarif parkir progresif, terutama bagi kendaraan yang parkir dalam durasi panjang.
