Kaltim Pacu Transisi Energi Bersih, Siapkan Peta Jalan Menuju 70 Persen EBT di 2045

oleh -
Penulis: Nur Ainunnisa
Editor: Ardiansyah
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, Bambang Arwanto. Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, Bambang Arwanto. Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa

BorneoFlash.com, SAMARINDA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) terus mematangkan langkah menuju transisi energi bersih dengan target ambisius: 70 persen energi daerah berasal dari sumber energi baru terbarukan (EBT) pada tahun 2045. 

 

Upaya ini menjadi bagian dari komitmen menjaga keseimbangan lingkungan sekaligus menghadapi penurunan permintaan energi fosil di pasar global.

 

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, Bambang Arwanto, menjelaskan bahwa perubahan paradigma energi bukan sekadar pilihan, tetapi sebuah keniscayaan global. 

 

Menurutnya, semua negara kini tengah bergerak menuju sistem energi yang lebih hijau, sehingga Kaltim tidak boleh tertinggal dalam proses tersebut.

 

“Peralihan menuju energi terbarukan tidak dapat dihindari. Cepat atau lambat, kita harus beradaptasi dengan perubahan global ini agar tetap relevan,” ujar Bambang.

 

Dalam Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Kaltim, proporsi energi dari sumber terbarukan ditargetkan mencapai 70 persen pada 2045. 

 

Namun, ia menekankan bahwa proses menuju target tersebut harus dilalui secara bertahap agar tidak menimbulkan gangguan terhadap perekonomian daerah.

 

Saat ini, sekitar 60 persen pendapatan Kaltim masih ditopang oleh energi fosil, terutama batu bara dan minyak bumi. 

 

Perubahan yang terlalu cepat, kata Bambang, dapat menimbulkan risiko penurunan pendapatan daerah secara signifikan.

 

“Situasinya seperti dua sisi mata uang. Jika kita lamban bertransformasi, maka kita akan tertinggal. Namun jika terlalu cepat, kita berpotensi kehilangan sebagian besar pendapatan dari sektor energi fosil,” paparnya.

 

Untuk itu, pemerintah daerah tengah merancang strategi transisi yang terukur dan berkesinambungan. 

 

Pendekatan bertahap ini diharapkan tidak hanya menjaga kestabilan ekonomi, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat dan kualitas lingkungan.

Baca Juga :  Wali Kota Sambut Kunker Pj Bupati Belitung, Diharapkan Bisa Berkolaborasi 

 

“Dengan memperkuat peralihan ke energi bersih, kita tidak hanya membangun ekonomi yang berkelanjutan, tetapi juga menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat untuk generasi mendatang,” tutup Bambang.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

No More Posts Available.

No more pages to load.