BPBD Samarinda Perkuat Upaya Pencegahan Karhutla di Seluruh Kecamatan

oleh -
Penulis: Nur Ainunnisa
Editor: Ardiansyah
Kepala Pelaksana BPBD Kota Samarinda, Suwarso. Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa
Kepala Pelaksana BPBD Kota Samarinda, Suwarso. Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa

BorneoFlash.com, SAMARINDA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda terus mengintensifkan langkah-langkah pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). 

 

Upaya ini dilakukan karena hampir seluruh kecamatan di wilayah tersebut memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap kebakaran.

 

Kepala Pelaksana BPBD Kota Samarinda, Suwarso, menjelaskan bahwa dari sepuluh kecamatan yang ada di Samarinda, hampir semuanya berpotensi mengalami karhutla. 

 

Hanya Kecamatan Samarinda Kota yang relatif aman karena didominasi oleh kawasan permukiman padat penduduk.

 

“Sebagian besar lahan di Samarinda mudah terbakar karena karakteristik tanahnya. Di beberapa wilayah, lapisan tanah bawah mengandung batu bara, sehingga jika ada kegiatan pembukaan lahan dengan cara membakar, api dapat dengan cepat menjalar,” ujar Suwarso, pada Sabtu (18/10/2025).

 

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, BPBD telah menggelar pelatihan dan simulasi penanganan karhutla bagi relawan serta desa dan kelurahan tangguh bencana. 

 

Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan memasang rambu larangan membakar lahan serta memperbanyak spanduk sosialisasi dan materi edukasi di sejumlah titik rawan.

 

“Partisipasi masyarakat menjadi faktor paling penting dalam pencegahan kebakaran. Kami mengimbau agar warga tidak membuka lahan atau membakar sampah tanpa pengawasan. Banyak peristiwa kebakaran besar berawal dari api kecil yang dibiarkan,” tegasnya.

 

Suwarso menambahkan, beberapa wilayah yang tergolong rawan karhutla antara lain Kecamatan Sungai Kunjang, Kelurahan Pulau Atas, Makroman, Sindang Sari, serta kawasan Palaran dan Bantuas. 

 

Di Samarinda Utara, kebakaran pernah terjadi di area pertanian Betapus, sedangkan di Samarinda Ulu, wilayah Bukit Pinang juga dinilai berpotensi tinggi mengalami kebakaran.

 

Untuk mengantisipasi hal tersebut, BPBD terus memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak, seperti Dinas Pemadam Kebakaran, relawan kebencanaan, Tagana, serta kelompok Destana.

Baca Juga :  Wagub Kaltim Dorong Riset Budaya: Jangan Biarkan Sejarah Lokal Hilang

 

“Apabila masyarakat melihat adanya titik api, sekecil apa pun, kami sangat berharap segera melaporkannya agar bisa dilakukan penanganan cepat sebelum api meluas,” tutup Suwarso.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

No More Posts Available.

No more pages to load.