Terangi Negeri dari Pelosok: Pemerintah dan PLN Nyalakan Harapan Lewat Program Listrik Desa

oleh -
Editor: Ardiansyah
Kementerian ESDM bersama PT PLN menggelar program Listrik Desa (Lisdes). Foto: HO/ PT PLN (Persero)
Kementerian ESDM bersama PT PLN menggelar program Listrik Desa (Lisdes). Foto: HO/ PT PLN (Persero)

BorneoFlash.com, MUSI BANYUASIN — Pemerintah terus menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan pemerataan akses energi di seluruh pelosok Nusantara. Melalui Program Listrik Desa (Lisdes), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT PLN (Persero) menargetkan pembangunan infrastruktur kelistrikan di 1.285 desa hingga akhir tahun 2025.

 

Langkah ini menjadi bukti nyata hadirnya negara dalam memastikan keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

 

Saat meninjau progres Program Lisdes di Desa Bandar Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa listrik adalah hak dasar setiap warga negara.

 

“Target Presiden Prabowo adalah seluruh wilayah Indonesia bebas dari kegelapan. Negara harus hadir untuk menjamin keadilan energi bagi semua,” ujar Bahlil, Kamis (16/10/2025).

 

Program Lisdes merupakan bagian dari target besar pemerintah untuk menerangi 5.758 desa dan 4.310 dusun dalam lima tahun ke depan. Bahlil menekankan, kendati pembangunan jaringan listrik di daerah terpencil memerlukan biaya besar, hal itu tidak boleh menjadi alasan untuk menunda pelayanan publik.

 

“Ini bukan sekadar bisnis, melainkan tanggung jawab negara untuk menyejahterakan rakyatnya,” tegasnya.

 

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa PLN akan membangun 4.770 kilometer sirkuit (kms) jaringan tegangan menengah, 3.265 kms jaringan tegangan rendah, serta 94.040 kVA gardu distribusi. Infrastruktur ini ditargetkan memberi akses listrik bagi lebih dari 77 ribu keluarga di seluruh Indonesia.

 

“Listrik membawa perubahan nyata: anak-anak bisa belajar di malam hari, usaha kecil tumbuh, dan desa menjadi lebih produktif,” ujar Darmawan.

 

Di Sumatera Selatan, terdapat 11 desa penerima manfaat Program Lisdes 2025, dengan 7 desa di antaranya berada di Kabupaten Musi Banyuasin. Salah satunya adalah Desa Bandar Jaya, yang telah menanti aliran listrik selama hampir sepuluh tahun.

Baca Juga :  Memperkenalkan Diplomasi Santri di Negeri Paman Sam

 

Kepala Desa Bandar Jaya, Rosidin, menyampaikan rasa syukur atas realisasi program tersebut.

 

“Ini impian lama warga kami. Kehadiran listrik akan mendorong ekonomi desa dan membantu anak-anak belajar lebih baik,” ujarnya penuh haru.

Kementerian ESDM bersama PT PLN menggelar program Listrik Desa (Lisdes). Foto: HO/ PT PLN (Persero)
Kementerian ESDM bersama PT PLN menggelar program Listrik Desa (Lisdes). Foto: HO/ PT PLN (Persero)

Harapan serupa juga disampaikan Rohiya, warga Dusun 4 Sungai Putih. Selama ini, warga harus mengeluarkan hingga Rp25 ribu per malam untuk menyalakan genset.

 

“Kalau tak ada uang, kami gelap-gelapan. Semoga listrik cepat masuk dan membawa berkah untuk kami semua,” katanya.

 

Dengan percepatan pembangunan listrik desa ini, pemerintah menegaskan kembali bahwa kehadiran negara bukan hanya janji, tetapi nyata — menghadirkan terang dan membuka peluang kesejahteraan bagi masyarakat di seluruh pelosok Indonesia. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

No More Posts Available.

No more pages to load.