Sejak pertama diterapkan pada 15 Februari 2023, FCO terbukti efektif menekan angka insiden dan menghilangkan potensi bahaya berulang. Berdasarkan data pelaksanaan sejak 2024, program ini turut berkontribusi dalam menurunkan Non Productive Time (NPT), menjaga semangat tim, serta mendukung kelancaran operasi migas.
Hasil evaluasi juga menunjukkan peningkatan signifikan dalam penerapan aspek keselamatan kerja, termasuk tindak lanjut terhadap temuan-temuan minor seperti perbaikan walkway dan grating, serta penguatan mekanisme barikade dengan safety line saat pekerjaan bertekanan tinggi.
Menariknya, selama kegiatan FCO berlangsung, tim juga menemukan berbagai praktik positif di lapangan yang dapat dijadikan contoh bagi wilayah kerja lainnya. Beberapa di antaranya adalah penggunaan slayer atau penutup kepala untuk melindungi pekerja dari panas matahari, pemasangan cover guyline guna mencegah potensi tersandung, serta penerapan housekeeping yang tertata rapi di area kerja.
“Temuan-temuan ini mencerminkan semakin kuatnya budaya keselamatan dan kepedulian terhadap lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan produktif di setiap lini operasi,” tambah Sigid.
Keberhasilan pelaksanaan FCO di Lapangan Sangasanga menjadi contoh nyata penerapan budaya keselamatan yang konsisten di wilayah operasi migas Kalimantan.

“Sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan terhadap keselamatan kerja, kehadiran Tim FCO diharapkan mampu memberikan perspektif baru dan memperkuat budaya selamat di seluruh wilayah kerja PHI-Regional 3 Kalimantan,” tutup Sigid.
Melalui penerapan FCO, PHI terus menegaskan perannya dalam menjaga keberlanjutan produksi migas sekaligus mendukung ketahanan energi nasional, sejalan dengan visi pemerintah menuju swasembada energi dalam kerangka Asta Cita. (*)