Maria berharap Indonesia Menari terus menjadi ruang bagi generasi muda untuk mencintai budaya sendiri. “Indonesia punya kekayaan budaya luar biasa. Dunia tari adalah salah satu kekuatannya. Jadi, menarilah Indonesia,” katanya penuh semangat.
Sementara itu, Syahrul Darmawan, perwakilan Galeri Indonesia Kaya dan juri utama Indonesia Menari 2025, mengaku terkesan dengan antusiasme peserta dari Kalimantan.
“Peserta Balikpapan dan sekitarnya luar biasa. Mereka membuktikan Kalimantan nggak kalah dari daerah lain. Bahkan kami, para juri, sempat kebingungan menentukan juara karena semuanya tampil maksimal,” katanya.
Menurut Syahrul, BEStar menonjol karena berhasil menjaga ritme dan disiplin gerak di dua babak penampilan. “Banyak peserta kehilangan tenaga di babak kedua, tapi mereka tetap konsisten dan kuat sampai akhir. Itu luar biasa,” puji Syahrul.
Indonesia Menari dikenal sebagai perayaan budaya yang inklusif. Tidak ada batasan usia atau latar belakang profesi bagi peserta, siapa pun bisa ikut menari. Tahun ini, ajang yang digagas Galeri Indonesia Kaya itu digelar serentak di 11 kota dan diikuti lebih dari 8.000 peserta.
Di Balikpapan, BEStar tampil sebagai juara pertama dan berhak atas uang pembinaan Rp15 juta, disusul Hanasta Dancer sebagai juara dua (Rp12,5 juta), dan M2N Dance Art di posisi ketiga (Rp10 juta).

Selain kategori utama, panitia juga akan memilih kostum favorit di tiap kota, yang diumumkan pada 21 Oktober 2025 melalui akun Instagram resmi @indonesia_kaya.
Lebih dari sekadar lomba, Indonesia Menari adalah ajakan untuk bersama-sama merayakan keberagaman budaya lewat gerak. Melalui #MenaridiMall, kita bukan hanya menampilkan tarian, tetapi merayakan keberagaman dengan bergerak bersama. Semoga semangat ini terus hidup di generasi muda Indonesia.