Ia juga mengungkapkan bahwa pasar modal Indonesia kini terus berkembang pesat. Per Oktober 2025, jumlah investor nasional telah mencapai lebih dari 18,7 juta jiwa, dengan nilai transaksi harian rata-rata sebesar Rp15,7 triliun.
Sementara itu, di Kalimantan Timur, terdapat 217 ribu investor, dengan Balikpapan menjadi penyumbang terbesar yaitu lebih dari 78 ribu investor.
“Balikpapan menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan investor tertinggi di Kalimantan. Dengan 90 persen lebih penduduknya beragama Islam, potensi pengembangan pasar modal syariah di kota ini sangat besar,” jelasnya.
Ferdinan berharap sinergi antara BEI, MES, MUI, dan pemerintah daerah terus diperkuat agar masyarakat semakin teredukasi dalam hal keuangan dan investasi.

“Kami ingin masyarakat yang punya niat baik untuk berinvestasi bisa menyalurkannya melalui cara yang benar, bukan lewat jalan pintas yang justru merugikan,” tegasnya.
Ia optimistis, literasi keuangan yang kuat akan menjadi pondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. “Semoga kolaborasi ini terus berlanjut dan membawa kemajuan bagi pengembangan pasar modal syariah di Indonesia,” pungkas Ferdinan.