Kelangkaan tersebut juga menyebabkan antrean panjang di berbagai pangkalan dan membuat harga di lapangan melonjak jauh di atas harga eceran tertinggi (HET).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim pun terus melakukan pemantauan terhadap situasi ini untuk memastikan distribusi berjalan sebagaimana mestinya.
Rudy meminta Pertamina segera menambah pasokan gas bersubsidi di daerah yang terdampak, serta memperkuat pengawasan agar distribusi tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.
Ia menegaskan bahwa Pemprov Kaltim siap bekerja sama dengan Pertamina untuk mengawasi jalannya penyaluran di lapangan.
“Pertamina perlu menjamin kelancaran distribusi serta memastikan gas bersubsidi benar-benar sampai kepada masyarakat yang berhak. Pemerintah Provinsi akan terus mengawal proses ini agar tidak terjadi penyimpangan,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Executive GM PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Isfahani, menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti arahan pemerintah daerah.
Ia memastikan bahwa Pertamina akan menjaga pasokan energi tetap aman di wilayah Kaltim.
“Pertamina berkomitmen menjaga suplai energi tetap stabil dan mendukung kebijakan strategis pemerintah untuk memperkuat ketahanan energi di Kalimantan Timur,” ungkap Isfahani.