Kasus Korupsi EDC BRI–SPBU Pertamina, KPK Panggil Elvizar dan Sejumlah Saksi

oleh -
Penulis: Wahyuddin Nurhidayat
Editor: Ardiansyah
Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Budi Prasetyo memberikan keterangan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (17/9/2025). FOTO : ANTARA/Rio Feisal/am.
Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Budi Prasetyo memberikan keterangan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (17/9/2025). FOTO : ANTARA/Rio Feisal/am.

BorneoFlash.com, JAKARTA  – KPK memeriksa Elvizar (EL), tersangka korupsi pengadaan mesin EDC BRI 2020–2024, terkait kasus digitalisasi SPBU Pertamina 2018–2023 di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa. “Pemeriksaan berlangsung atas nama EL yang menjabat Direktur PT Pasifik Cipta Solusi,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo.

 

Selain EL, KPK memanggil empat saksi: EN (Manajer Keuangan PT Sempurna Global Pertama), JTI (mantan SVP Corporate ICT Pertamina 2013–2020), RAS (Accounting Manager PT Sempurna Global Pertama), dan seorang VP HSSE Pertamina.

 

KPK menaikkan kasus digitalisasi SPBU ke tahap penyidikan pada September 2024, menetapkan tiga tersangka pada Januari 2025, dan bersama BPK menghitung kerugian negara sejak Agustus 2025. 

 

Pada Juli 2025, KPK juga menetapkan lima tersangka kasus EDC BRI: mantan Wadirut BRI Catur Budi Harto, mantan Direktur Digital dan TI BRI Indra Utoyo, Dedi Sunardi, Elvizar, serta Rudy Suprayudi Kartadidjaja. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.