BorneoFlash.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Kementerian Perindustrian, serta Kementerian Transmigrasi memperkuat sinergi untuk mengembangkan industri di kawasan transmigrasi.
Menko Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pemerintah merevitalisasi 154 kawasan transmigrasi untuk menghadirkan potensi ekonomi baru. Nota kesepahaman yang ditandatangani tiga kementerian menjadi dasar pengembangan industri dan percepatan revitalisasi kawasan.
“Tujuan kita menghadirkan lapangan kerja, memperluas akses ekonomi, dan mengatasi ketimpangan antarwilayah,” ujar AHY. Ia menyebut langkah ini sebagai model pengembangan wilayah terintegrasi dengan infrastruktur, konektivitas, dan ekosistem industri berkelanjutan.
Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menjelaskan beberapa kawasan ditetapkan sebagai pilot project sesuai RPJMN, seperti Melolo (NTT) dan Salor (Merauke). Kawasan itu diarahkan mendukung produksi bioetanol dan swasembada gula, sambil memastikan masyarakat transmigran tetap memiliki lahan melalui koperasi.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menambahkan, MoU ini membuka peluang relokasi industri lebih dekat dengan kawasan transmigrasi sekaligus menjawab keterbatasan lahan bagi investor. Menurutnya, pengembangan difokuskan pada area greenfield dengan mempertimbangkan potensi alam dan kearifan lokal.
“Kerja sama ini diharapkan menghasilkan quick win untuk memperkuat industri dan program transmigrasi,” tegas Menperin. (*)