BorneoFlash.com, TERNATE – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendalami sengketa tiga pulau di Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara – Pulau Sain, Piyai, dan Kiyas yang juga diklaim Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.
“Saya belum mendapat laporan resmi soal konflik ini, tetapi kami akan mendalami,” kata Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto usai menghadiri FGD di Ternate, Kamis (25/9/2025). Ia menegaskan Kemendagri akan menindaklanjuti persoalan begitu menerima laporan.
Sengketa ini memicu ketegangan. Warga Desa Umiyal, Pulau Gebe, membakar lima rumah di Pulau Sain pada Sabtu (20/9/2025). Rumah itu dibangun Pemerintah Kabupaten Raja Ampat.
Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda berjanji membawa kasus ini ke pemerintah pusat. Ia akan bertemu Mendagri Tito Karnavian dan berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, Bupati Raja Ampat, serta Bupati Halteng.
Sherly menegaskan langkah ini penting untuk meredam eskalasi dan mengimbau warga kedua daerah agar menahan diri.
Pulau Sain, Piyai, dan Kiyas berada di perbatasan Maluku Utara – Papua Barat Daya, sehingga sengketa batas ini rawan memicu konflik sosial. (*)