BorneoFlash.com, UJOH BILANG – Harapan masyarakat Mahakam Ulu (Mahulu) untuk memiliki akses transportasi udara semakin dekat dengan kenyataan. Pemerintah Kabupaten Mahulu menargetkan perizinan operasional Bandara Mahulu di Ujoh Bilang dapat terealisasi pada tahun anggaran 2026.
Bandara yang digadang menjadi infrastruktur strategis ini dibangun untuk menjawab keterisolasian wilayah Mahulu, yang selama ini masih sangat bergantung pada jalur sungai dan sebagian darat. Dengan hadirnya bandara, mobilitas masyarakat di perbatasan Kalimantan Timur diharapkan lebih cepat, aman, dan terbuka.
Saat ini, pembangunan landasan pacu (runway) sepanjang 1.500 meter tengah dikerjakan oleh Dinas PUPR Mahulu dengan dukungan APBD Kabupaten dan Provinsi Kalimantan Timur. Sejumlah fasilitas pendukung, baik sisi darat maupun udara, juga hampir rampung.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Mahulu, Ferry Anwar Marpaung, optimistis bandara akan menjadi pintu masuk baru bagi pertumbuhan daerah.
“Target tahun depan, perizinan bisa terlaksana dengan dukungan semua pihak. Kehadiran bandara bukan hanya soal transportasi, tapi juga membuka peluang untuk pelayanan publik, distribusi logistik, pengembangan ekonomi, hingga pariwisata,” ujarnya, pada Kamis (18/9/2025).
Pemerintah daerah saat ini terus mematangkan dokumen teknis dan administratif sebagai syarat utama perizinan penerbangan sipil. Dengan perencanaan yang matang dan dukungan anggaran, Bandara Mahulu diharapkan menjadi simbol kemajuan serta membuka lembaran baru pembangunan wilayah perbatasan.
Bagi warga Mahulu, bandara ini bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan jembatan menuju keterhubungan yang lebih luas dengan dunia luar. (*/Adv)