BorneoFlash.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menegaskan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Darurat Arab Islam di Doha, Qatar, bahwa perdamaian abadi mustahil terwujud tanpa kemerdekaan Palestina.
“Tidak akan ada perdamaian abadi tanpa solusi dua negara. Satu-satunya jalan menuju perdamaian adalah berdirinya Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” ujar Sugiono yang hadir mewakili Presiden Prabowo Subianto, sebagaimana tertulis dalam rilis Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Selasa.
Kehadiran Sugiono dalam KTT itu melanjutkan kunjungan Presiden Prabowo ke Qatar dan Uni Emirat Arab pada 12 September, yang menegaskan solidaritas Indonesia kepada Qatar serta komitmen mendukung perjuangan Palestina sekaligus mendorong solidaritas internasional demi menjaga perdamaian di kawasan.
Sugiono juga menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk selalu berdiri di sisi rakyat Palestina.
“Kita akan terus bahu-membahu dengan Qatar, dengan Palestina, dan dengan semua bangsa yang menjunjung tinggi hukum internasional dan nilai kemanusiaan,” tegasnya.
KTT Darurat Arab–Islam di Doha dipimpin Amir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani dan dihadiri 22 kepala negara serta pemerintahan anggota OKI dan Liga Arab, termasuk Presiden Turki, Presiden Palestina, Presiden Iran, Perdana Menteri Arab Saudi, Perdana Menteri Pakistan, dan Perdana Menteri Malaysia.
Pertemuan itu menghasilkan Komunike Bersama yang berisi kecaman kolektif terhadap serangan Israel ke Doha yang dianggap sebagai pelanggaran terang-terangan atas kedaulatan dan hukum internasional.
Komunike tersebut menegaskan solidaritas dunia Islam terhadap Qatar serta dukungan penuh terhadap upaya mediasi yang dilakukan Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat. Selain itu, komunike juga memuat komitmen untuk terus mendorong implementasi Solusi Dua Negara dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.
KTT Darurat di Doha menjadi momentum penting bagi negara-negara Islam untuk menunjukkan kepemimpinan kolektif dalam memperjuangkan perdamaian, keadilan, dan solidaritas di kawasan. (*/ANTARA)