BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus berupaya memperkuat program pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir.
Salah satu langkah strategis yang kini dilakukan adalah mendorong pembentukan bank sampah di setiap kelurahan dengan melibatkan peran aktif ibu-ibu PKK.
Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, mengatakan setiap kelurahan diharapkan bisa membentuk minimal enam unit bank sampah. Dengan skema ini, nantinya di enam kecamatan akan berdiri enam bank sampah induk yang membawahi lebih dari 200 bank sampah unit di seluruh Balikpapan.
“Proses pengelolaan sampah ini dimulai dari sumber. Kami bekerja sama dengan kelurahan untuk membangun bank sampah unit. Harapannya, setiap kelurahan bisa membentuk minimal enam unit bank sampah,” ujar Sudirman.
Ia menjelaskan, keberhasilan program bank sampah sangat bergantung pada partisipasi masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga. Karena itu, DLH melibatkan Tim Penggerak PKK di tingkat kota hingga RT dalam upaya sosialisasi dan edukasi kepada warga.
“Kenapa melibatkan ibu-ibu PKK? Karena mereka yang berperan aktif di rumah tangga. Melalui kader PKK inilah motivasi, sosialisasi, dan edukasi tentang pengelolaan sampah bisa lebih mudah sampai ke masyarakat,” jelasnya.
Sudirman juga mengapresiasi dukungan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Balikpapan Hj. Nurlena Rahmad Mas’ud yang telah mendorong kader hingga tingkat kelurahan dan RT, untuk ikut berpartisipasi dalam program ini.
“Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih kepada KetuaTP PKK Kota Balikpapan yang sudah mendukung penuh. Sinergi ini menjadi langkah penting dalam mengelola sampah dari sumbernya,” tambahnya.
Melalui penguatan bank sampah, DLH berharap pengelolaan sampah di Balikpapan tidak hanya berorientasi pada pengurangan volume sampah yang masuk ke TPA, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi baru bagi masyarakat.