BorneoFlash.com, JAKARTA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan impor beras hanya untuk restoran tertentu, bukan konsumsi rumah tangga.
“Restoran Jepang butuh beras Jepang dengan butiran kecil, sedangkan restoran Arab dan India butuh beras basmati yang tidak bisa digantikan beras lokal,” kata Sudaryono di Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Ia memastikan produksi beras medium cukup dari dalam negeri, sehingga pemerintah tidak mengimpor beras konsumsi masyarakat. Pemerintah juga menargetkan berhenti mengimpor jagung dan gula konsumsi pada 2025 dengan menggenjot produksi nasional.
Sudaryono menekankan Presiden Prabowo telah menetapkan target swasembada, dan Kementerian Pertanian berkomitmen penuh mencapainya.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menambahkan, hingga September 2025 Indonesia tidak mengimpor beras, padahal tahun lalu impor mencapai 3–4 juta ton. Stok beras nasional kini mencapai 4 juta ton, jauh lebih tinggi dibanding 1–2 juta ton tahun lalu.
Amran menyebut capaian ini sebagai bukti keberhasilan kebijakan pangan nasional sekaligus kerja keras petani menjaga kedaulatan pangan. (*)