BorneoFlash.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) optimistis Indonesia mampu mencapai swasembada beras pada 2025 untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Deputi Bidang Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan, Nani Hendiarti, menyatakan program ekstensifikasi lahan, percepatan pembangunan kawasan pangan, dan pemanfaatan lahan tidur mendorong peningkatan produksi sekaligus menekan impor.
Ia menegaskan pemerintah juga mengantisipasi perubahan iklim dengan menerapkan prinsip ramah lingkungan, tata guna lahan yang tepat, restorasi, dan keberlanjutan ekosistem pertanian.
Pemerintah menyiapkan program tambahan, seperti makanan bergizi gratis dan penguatan koperasi desa, untuk menjadikan pangan sebagai penggerak kesejahteraan masyarakat.
Strategi swasembada beras mencakup tiga hal:
- Intensifikasi: penyediaan pupuk, bibit unggul, pangan biru, rehabilitasi irigasi, dan penguatan penyuluh.
- Ekstensifikasi: pengembangan sawah baru dan pembangunan kawasan pangan.
- Program pendukung: cadangan pangan pemerintah, stabilisasi harga, pengelolaan sampah, makanan bergizi gratis, serta Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Per Juli 2025, stok beras nasional mencapai 4,23 juta ton. Pemerintah memastikan stok tersebut tersalurkan merata ke seluruh wilayah.
Meski Presiden Prabowo menargetkan swasembada beras pada 2027, Kemenko Pangan yakin target itu bisa tercapai lebih cepat. Ke depan, Indonesia menargetkan berkontribusi pada ketahanan pangan global melalui bantuan bagi negara lain. (*)