BorneoFlash.com, KESEHATAN – Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Dharma Lindarto, menegaskan bahwa penyakit diabetes sebenarnya bisa dicegah jika masyarakat mengatur asupan nutrisi dengan seimbang.
“Baik untuk mencegah maupun mengendalikan gejala awal diabetes, peran nutrisi sangat penting,” ujar Dharma di Medan, Selasa.
Ia menekankan pentingnya menjaga pola makan yang seimbang dan tidak berlebihan. Menurutnya, obesitas yang muncul akibat pola makan berlebih sering menjadi pintu awal terjadinya diabetes.
“Setiap hari, pola makan harus terjaga dengan baik. Asupan karbohidrat seperti nasi, kentang, atau ubi sebaiknya sekitar 50 persen, sedangkan sisanya dilengkapi dengan serat dari sayur dan buah,” jelasnya.
Dharma juga mengingatkan masyarakat untuk mengatur jadwal makan dengan tepat. Makan sebaiknya dilakukan sebelum tubuh merasa lapar, dan berhenti sebelum kenyang agar tubuh tidak terdorong untuk mengkonsumsi makanan berlebihan.
Ia menambahkan bahwa cara memasak juga berpengaruh. Mengolah makanan dengan cara direbus lebih baik karena mengurangi kandungan lemak dibandingkan dengan menggoreng.
Selain pola makan seimbang, Dharma menganjurkan olahraga rutin minimal 30 menit setiap hari, misalnya jogging atau jalan santai, untuk mencegah diabetes. Ia juga menekankan pentingnya pemeriksaan gula darah secara teratur. Menurutnya, kadar gula sebelum makan idealnya di bawah 100, sedangkan angka di atas 125 sudah mengindikasikan gangguan awal menuju diabetes.
Jika tidak dikontrol, lanjutnya, diabetes bisa memicu komplikasi serius pada organ tubuh, seperti jantung, paru-paru, ginjal, hingga stroke. “Kalau kondisi itu sudah terjadi, pasien harus rutin berkonsultasi dengan dokter spesialis diabetes dan disiplin mengonsumsi obat-obatan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Medan, M. Aron Pase, mengungkapkan bahwa satu dari setiap orang dewasa berusia 25–40 tahun berisiko terkena diabetes. Ia menambahkan, Sumatera Utara menempati posisi ke-10 wilayah dengan penderita diabetes terbanyak di Indonesia. Secara global, Indonesia juga termasuk salah satu negara dengan jumlah kasus diabetes terbesar di dunia. (*/ANTARA)