Dio menyebutkan kepengurusan periode ini didominasi dokter muda, sementara dokter senior menjadi dewan pertimbangan. Ia mengajak seluruh anggota untuk memperkuat organisasi, berlandaskan sumpah dokter dan kode etik profesi.
“Saya berterima kasih telah dipercaya secara aklamasi. Semoga kita dapat bersama-sama membangun layanan kesehatan di Balikpapan, bersinergi dengan pemerintah, swasta, dan masyarakat,” jelasnya.
Saat ini, IDI Balikpapan memiliki 582 dokter umum dan 319 dokter spesialis. Dio mendorong keterlibatan dokter muda untuk memperkaya ide dan inovasi. Salah satu fokus utama kepengurusan adalah mempermudah anggota memperoleh Satuan Kredit Profesi (SKP) yang menjadi syarat perpanjangan Surat Izin Praktik (SIP).
Salah satu untuk bisa mendapatkan SKP, pengurus yang baru saja dilantik langsung bekerja sama dengan PKK dan Dinas Kesehatan dalam program pengabdian masyarakat, misalnya penanganan stunting yang di Balikpapan mencapai 24 persen. Selain itu, seminar-seminar juga akan diperbanyak agar anggota bisa mengumpulkan SKP.
Rapat kerja pengurus akan segera digelar untuk menyusun program dan implementasi visi-misi hasil muscab yang digelar beberapa bulan lalu. Dio menegaskan, setiap pengabdian masyarakat yang dilakukan akan tercatat sebagai poin SKP.
“Dokter wajib melakukan pengabdian, bukan hanya untuk profesi, tapi juga demi masyarakat,” katanya.

Dalam pelantikan ini juga digelar seminar yang menghadirkan pakar dari RS Premiere Surabaya. Dio mengajak seluruh anggota IDI Balikpapan untuk terus mengembangkan diri.
“Ilmu kedokteran terus maju, jadi kita harus aktif meng-upgrade pengetahuan. Kami akan sering mengadakan seminar, baik offline, online, maupun hybrid,” pungkasnya.