BorneoFlash.com, OLAHRAGA – Kota Makassar menjadi kota keempat yang dipilih Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga untuk menggelar kegiatan informasi dan edukasi suporter.
Sebelumnya, kegiatan serupa telah berlangsung di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta, di mana para suporter aktif berdiskusi, khususnya membahas kiprah mereka serta mencari solusi terkait larangan suporter away yang hingga kini masih berlaku.
Dalam kegiatan ini hadir Deputi Bidang Pengembangan Olahraga Raden Isnanta, Asisten Deputi Olahraga Profesional Yusuf Suparman, pengamat sepak bola Kusnaeni, Head Safety dan Security PSSI Adi Nugroho, perwakilan I.League, Karo Ops Polda Sulawesi Kombes Bambang Widjanarko, serta sejumlah elemen suporter Sulawesi Selatan.
Diskusi kali ini menyoroti dua isu utama, yakni stadion dan larangan suporter away. Terkait stadion, saat ini PSM Makassar masih menggunakan Stadion BJ Habibie di Pare-Pare yang berjarak sekitar 150 kilometer dari Makassar.
Karena itu, komunitas suporter mendesak pemerintah daerah membangun stadion baru di Makassar.
Pemerintah pusat dan daerah pun menindaklanjuti aspirasi ini, dengan rencana lelang proyek stadion bulan depan dan target penyelesaian dalam 18 bulan.
Deputi Isnanta menegaskan perlunya kolaborasi kuat untuk memperkuat industri olahraga. Ia menilai peran suporter sangat sentral dalam menunjang ekonomi daerah, apalagi jika PSM memiliki stadion sendiri yang berlokasi dekat dengan Makassar.