Pertemuan 2+2 RI–Australia Bahas Isu Global dan Regional

oleh -
Penulis: Berthan Alif Nugraha
Editor: Janif Zulfiqar
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono Bersama dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese saat menghadiri pertemuan Indonesia-Australia pasca The Annual Leaders’ Meeting pada Mei lalu terkait hubungan bilateral. Foto: Isntagram/@sugiono_56
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono Bersama dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese saat menghadiri pertemuan Indonesia-Australia pasca The Annual Leaders’ Meeting pada Mei lalu terkait hubungan bilateral. Foto: Isntagram/@sugiono_56

BorneoFlash.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri RI Sugiono menegaskan bahwa pertemuan 2+2 antara Indonesia dan Australia memperkuat kemitraan kedua negara dalam berbagai isu strategis kawasan maupun global, termasuk di Pasifik dan Timur Tengah.

 

“Pertemuan 2+2 memiliki arti penting bagi hubungan RI–Australia, khususnya dalam bidang politik luar negeri dan pertahanan, serta sebagai langkah bersama menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan,” ujar Menlu Sugiono saat membuka pertemuan di Canberra, Australia, Kamis, sebagaimana dilaporkan laman resmi Kemlu RI.

 

Dalam kunjungan kerja ke Canberra, Menlu Sugiono hadir bersama Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin. Keduanya berdialog dengan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Australia Richard Marles dan Menlu Australia Penny Wong di Gedung Parlemen Australia. Pertemuan 2+2 ini tercatat sebagai yang kesembilan sejak pertama kali digelar pada 2011.

 

Para menteri membahas isu-isu strategis mencakup kerja sama politik, pertahanan, keamanan, serta dinamika geostrategis di kawasan Pasifik dan Timur Tengah. Mereka sepakat menindaklanjuti hasil pembicaraan Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Anthony Albanese dalam Annual Leaders’ Meeting di Jakarta pada Mei lalu.

 

Salah satu tindak lanjutnya adalah memperkuat kerja sama maritim dengan membentuk Indonesia–Australia Maritime Dialogue dan mengembangkan sejumlah program Maritime Domain Awareness. Menlu Sugiono menegaskan bahwa sebagai negara yang berbagi batas laut, Indonesia dan Australia harus membawa kerja sama maritim ke tingkat yang lebih tinggi.

 

Kedua negara juga menyepakati pembentukan Kemitraan Indonesia–Australia untuk Perdamaian dan Stabilitas sebagai upaya mencegah konflik dan menjaga stabilitas kawasan. Dalam ranah global, mereka menyoroti konflik kemanusiaan di Gaza, menyerukan penghentian kekerasan, pelaksanaan gencatan senjata, dan kelancaran distribusi bantuan kemanusiaan.

Baca Juga :  Sukses! Kampung Mambes Panen Raya Padi Lahan Kering 10 Ha Meski Terkendala Cuaca, Bupati Mahulu Sambut Kegembiraan Warga

 

Menlu Sugiono menyambut baik keputusan Australia untuk mengakui negara Palestina pada Sidang Majelis Umum PBB September mendatang.

 

Sebelum forum 2+2, Menlu Sugiono juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Menlu Penny Wong. Keduanya membahas implementasi Rencana Aksi Kemitraan Strategis Komprehensif 2025–2029 yang mencakup perdagangan, investasi, kerja sama pembangunan, hubungan antarmasyarakat, serta kemitraan di ASEAN dan Pasifik.

 

Usai pertemuan 2+2, Menlu Sugiono dan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin mengunjungi Perdana Menteri Anthony Albanese untuk menyampaikan perkembangan positif hubungan bilateral.

 

“Hubungan Indonesia dan Australia kini berada pada titik yang sangat baik. Hal ini tercapai berkat kesamaan kepentingan, langkah proaktif kedua pemerintahan, dan dukungan masyarakat di berbagai bidang kerja sama,” kata Menlu Sugiono. (*/ANTARA)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

No More Posts Available.

No more pages to load.