Wamenlu Tekankan OKI Bersatu Hadang Langkah Israel Aneksasi Gaza

oleh -
Penulis: Berthan Alif Nugraha
Editor: Janif Zulfiqar
Para menteri luar negeri dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) berkumpul dalam Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa (KTM-LB) yang diadakan di Jeddah, Arab Saudi. Foto: ANTARA/HO-Kementerian Luar Negeri
Para menteri luar negeri dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) berkumpul dalam Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa (KTM-LB) yang diadakan di Jeddah, Arab Saudi. Foto: ANTARA/HO-Kementerian Luar Negeri

BorneoFlash.com, JAKARTA – Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta menegaskan bahwa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) harus mengerahkan seluruh kekuatan untuk menolak rencana Israel menganeksasi Gaza.

 

Dalam Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa (KTM-LB) OKI yang berlangsung di Jeddah, Arab Saudi, Senin (25/8) waktu setempat, Anis menyampaikan bahwa Israel tengah berupaya mewujudkan pendudukan penuh atas Gaza sekaligus memperluas permukiman di Tepi Barat. Menurutnya, visi “Israel Raya” tersebut menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan hidup negara-negara di kawasan.

 

“OKI harus mengerahkan seluruh sumber daya untuk menghentikan pendudukan penuh Israel atas Gaza,” tegasnya dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Selasa.

 

Anis menekankan pentingnya persatuan dan mekanisme kolektif antaranggota OKI untuk menjaga kelangsungan negara-negara Islam. Ia menegaskan bahwa Palestina akan selalu menjadi pusat perjuangan umat, berapa pun pengorbanan yang dibutuhkan.

 

Selain itu, Anis mendorong OKI bekerja sama dengan lembaga internasional untuk segera menghentikan perang dan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui semua jalur yang tersedia. Ia mengecam keras praktik menjadikan kelaparan sebagai senjata perang sekaligus bentuk genosida terhadap rakyat Palestina.

 

“Tidak ada yang lebih buruk daripada menjadikan kelaparan sebagai senjata untuk memusnahkan saudara-saudara kita di Gaza,” ujar Anis.

 

Ia juga meminta OKI memanfaatkan momentum pergeseran opini global yang semakin menyoroti isu Palestina. Menurutnya, OKI harus mendesak negara-negara dunia mengakui kemerdekaan Palestina serta mendorong Dewan Keamanan PBB menggelar sidang khusus guna mengakhiri pendudukan Israel atas Gaza dan seluruh Palestina.

 

Konferensi yang dihadiri 43 negara dari 57 anggota OKI tersebut menghasilkan resolusi yang menegaskan penolakan atas rencana pendudukan Gaza oleh Israel. Resolusi itu juga menuntut pembukaan blokade terhadap bantuan kemanusiaan dan mendorong negara-negara serta PBB mengambil langkah nyata untuk menghentikan agresi Israel. (*/ANTARA)

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.