Sri Mulyani: Pajak dan Investasi Jadi PR Dorong Pertumbuhan 2026

oleh -
Penulis: Wahyuddin Nurhidayat
Editor: Janif Zulfiqar
Layar menampilkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan tanggapan Pemerintah pada Rapat Paripurna DPR ke-3 masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/8/2025). FOTO : ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU.
Layar menampilkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan tanggapan Pemerintah pada Rapat Paripurna DPR ke-3 masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/8/2025). FOTO : ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU.

BorneoFlash.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pemerintah harus menaikkan penerimaan pajak sekaligus menjaga iklim investasi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 2026.

 

Ia menyebut pemerintah menargetkan penerimaan pajak Rp2.357,7 triliun dan bea cukai Rp334,3 triliun, sehingga total penerimaan perpajakan mencapai Rp2.692 triliun dengan rasio pajak 10,47 persen terhadap PDB.

 

Pemerintah juga menargetkan investasi tumbuh 5,2 persen melalui insentif, penguatan kawasan ekonomi, dan transformasi ekonomi dengan melibatkan BPI Danantara serta swasta.

 

Pajak dan investasi akan kami kelola hati-hati agar seimbang,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR.

 

Dalam RAPBN 2026, pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi 5,4 persen sebagai pijakan menuju target Presiden Prabowo Subianto mencapai 8 persen. Kemenkeu, BI, dan KSSK akan bersinergi menjaga stabilitas sekaligus mendorong pertumbuhan. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.