Pertamina Hulu Indonesia Berhasil Temukan Aliran Gas di Sumur Sembakung Deep

oleh -
Editor: Janif Zulfiqar

Sementara itu, VP Eksplorasi PHI-Regional 3 Kalimantan Sri Hartanto menyampaikan SBKD-001 merupakan sumur eksplorasi yang merupakan adaptasi dari kegiatan eksplorasi untuk pencarian sumber daya baru pada area brownfield (Lapangan Sembakung untuk zona dangkalnya) dengan proses pematangan struktur, persiapan lahan hingga tajak yang hanya membutuhkan waktu satu tahun.

 

“Pengeboran ini membuktikan akumulasi hidrokarbon berupa gas pada bagian dalamnya dan juga mendapatkan tambahan cadangan berupa minyak pada bagian dangkalnya,” imbuhnya. 

 

Selain itu, Sri mengapresiasi kontribusi seluruh anggota tim dalam menjalankan operasi tanpa kecelakaan dengan jam kerja selamat lebih dari 243 ribu jam.

 

Direktur Utama PHI Sunaryanto mengapresiasi penemuan di Lapangan Sembakung Deep ini dan mengharapkan agar sumur ini dapat segera dimonetisasi karena sudah ada fasilitas yang tersedia. 

 

“Di PHI, kami percaya bahwa investasi hulu migas, baik eksplorasi maupun eksploitasi, sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlanjutan produksi migas Perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional sesuai Asta Cita pemerintah terkait swasembada energi. Pengeboran eksplorasi SBKD-001 ini merupakan bentuk komitmen tersebut,” ungkapnya.

PT Pertamina EP (PEP) Tarakan, berhasil menemukan aliran gas dalam pengeboran eksplorasi Sumur Sembakung Deep (SBKD)-001 di Area Sembakung, sekitar 56 km sebelah utara Tarakan. Foto: HO/PHI
PT Pertamina EP (PEP) Tarakan, berhasil menemukan aliran gas dalam pengeboran eksplorasi Sumur Sembakung Deep (SBKD)-001 di Area Sembakung, sekitar 56 km sebelah utara Tarakan. Foto: HO/PHI

Menurut Sunaryanto, kegiatan eksplorasi dijalankan untuk dapat menemukan sumber daya baru, menambah cadangan, dan meningkatkan produksi migas Perusahaan guna mendukung keberlanjutan produksi migas nasional dari wilayah Kalimantan. 

 

“Keberhasilan dalam kegiatan eksplorasi di Lapangan Sembakung ini akan mendukung keberlanjutan produksi migas nasional dari wilayah Kalimantan dan diharapkan akan menghasilkan dampak berganda berupa penyediaan energi bagi kegiatan industri dan ekonomi masyarakat, penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan bisnis lokal, pendapatan pemerintah, serta keberlanjutan pembangunan Indonesia,” pungkasnya. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.