BorneoFlash.com, SAMARINDA – Dari sebuah rombong sederhana di sisi belakang Masjid Islamic Center Samarinda, aroma kopi robusta selalu tercium menyapa pengunjung.
Rombong itu milik Adam (20), seorang penjual kopi keliling yang sudah sembilan bulan terakhir mengais rezeki dari minuman favorit banyak warga.
Lokasi rombongnya yang berada di tepi jalan cukup strategis sehingga mudah ditemui pembeli.
Namun, posisi tersebut juga membuat Adam tidak jarang berhadapan dengan petugas penertiban.
Meski tidak mengetahui secara detail besarnya modal, Adam memperkirakan satu rombong lengkap dengan peralatan produksi bisa mencapai Rp15 juta hingga Rp20 juta.
“Berjualan di tepi jalan ini sebenarnya cukup membantu karena ramai pembeli. Tetapi tentu ada juga tantangan yang harus dihadapi,”ujar Adam.
Setiap hari Adam membawa stok kopi dengan jumlah berbeda, rata-rata 20 cup untuk tiap varian rasa.
Dalam sehari, penjualan biasanya mencapai 180 cup, bahkan pernah menyentuh angka 295 cup ketika kondisi sedang ramai.