Selain mengelola sarana dan prasarana, mereka juga mendorong partisipasi masyarakat agar ramah terhadap tamu serta mampu menciptakan nuansa yang nyaman bagi para pelancong.
“Pokdarwis bertugas mengatur pengelolaan destinasi sekaligus menumbuhkan semangat Sapta Pesona di lingkungan Kampung Ketupat, mulai dari kebersihan, keamanan, hingga kenyamanan bagi wisatawan,”jelasnya.
Dukungan pemerintah kota juga terlihat melalui penyediaan dua unit mobil wisata.
Kendaraan tersebut dimanfaatkan untuk mengantar pengunjung menuju titik-titik menarik di sekitar kawasan, seperti Masjid Tua Siratul Mustaqim dan Kampung Tenun.
“Kendaraan wisata ini bisa digunakan pengunjung untuk berkeliling ke beberapa destinasi di sekitar Kampung Ketupat yang sudah kami tetapkan,”terang Aziz.
Setiap akhir pekan, Kampung Ketupat ramai didatangi wisatawan dengan jumlah mencapai 300 hingga 400 orang.
Selain warga Samarinda, pengunjung datang dari berbagai daerah lain, seperti Yogyakarta, Berau, Tenggarong, hingga Bogor.
Bahkan, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta pernah berkunjung dan turut menikmati keunikan wisata yang disajikan di kampung tersebut.