BorneoFlash.com, BANDUNG – Menteri Sosial Syaifullah Yusuf menyebut lebih dari 600 ribu penerima bantuan sosial (bansos) terindikasi bermain judi online. Kemensos sudah mencoret 228 ribu di antaranya dari daftar penerima.
Data berasal dari PPATK yang mencatat 600 ribu dari 9 juta pemain judi online menerima bansos. Kemensos menelusuri 375 ribu nama lainnya, termasuk penerima berprofesi dokter, pegawai BUMN, dan anggota legislatif daerah.
“Kami memverifikasi profil pekerjaan dan latar belakang ekonomi mereka. Jika tidak sesuai, kami coret,” kata Syaifullah.
Presiden menerbitkan Inpres Nomor 4 Tahun 2025 untuk mempercepat perbaikan data penerima bansos, dengan BPS sebagai koordinator. Kemensos memeriksa profil rekening dan saldo tabungan penerima.
Syaifullah memastikan kasus 35 anggota DPRD Purwakarta penerima bansos subsidi upah akan ditindaklanjuti. Temuan itu terungkap sejak Kemensos mengkonsolidasikan data dengan PPATK pada Februari 2025.
“Kami bekerja sama dengan PPATK, pemda, dan bank penyalur. Masyarakat dapat menyanggah atau mengusulkan penerima melalui aplikasi Cek Bansos,” ujarnya.
Ia mengajak masyarakat dan media mengawasi penyaluran bansos dengan laporan berbukti agar tepat sasaran bagi 20 juta penerima yang berhak. (*)