“Rakor dan penghargaan pengawasan ini bukan semata ajang seremoni. Ini adalah bentuk motivasi agar seluruh OPD, hingga tingkat pelaksana, senantiasa berpikir akuntabel dan menjalankan setiap program sesuai regulasi,” tegasnya, di Auditorium Balai Kota, pada hari Kamis (7/8/2025).
Bagus juga menyoroti pentingnya membangun kebiasaan (habit) integritas, bukan sekadar mengejar penghargaan. “Saya ingin ini menjadi budaya. Pengawasan dan akuntabilitas adalah cerminan dari tata kelola yang baik, sebagaimana visi misi Pemkot melalui pemerintahan yang baik, cepat, dan efisien,” ujarnya.
Ia menambahkan, capaian Balikpapan dalam sistem pengawasan juga mendapat pengakuan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Bahkan untuk tahun 2023, Balikpapan mencatat peningkatan pengawasan signifikan, meskipun sempat tersalip oleh Kota Bontang di tahun 2025.
Tak kalah penting, penghargaan ini juga menjadi cerminan dari kemajuan Kota Balikpapan dalam menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Dengan SPBE, diharapkan tata kelola pemerintahan akan lebih terintegrasi, pelayanan publik lebih efisien, dan pengawasan kian ketat.
“Kami ingin semua kepala OPD menjadi katalisator dalam menumbuhkan budaya sadar risiko. Pengawasan bukan hanya tugas inspektorat, tetapi tanggung jawab semua lini,” tegasnya.

Terakhir, Pemkot menyampaikan terima kasih kepada seluruh perangkat daerah yang telah berkontribusi aktif dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, dan berorientasi pada hasil.
Harapannya, kualitas pengawasan di Balikpapan akan terus meningkat demi membangun kota yang bersih, transparan, dan membanggakan.





