BorneoFlash.com, JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, mendorong pengusaha memanfaatkan tarif impor 0 persen dari Amerika Serikat untuk menciptakan nilai tambah.
“Yang paling penting adalah bagaimana pengusaha bisa memanfaatkan tarif impor 0 persen dari AS untuk menghasilkan nilai tambah,” ujar Anindya usai konferensi pers menjelang retret Kadin di Kantor Lemhannas, Jakarta, Jumat.
Selain itu, ia mencontohkan bahwa Indonesia bisa memperoleh migas dari Amerika Serikat dengan harga yang lebih murah. Pasalnya, langkah ini dinilai lebih menguntungkan, mengingat Indonesia selama ini mengimpor migas dari negara lain.
Anindya juga mengajak pelaku usaha mengolah bahan baku seperti gandum, gula, dan kapas di dalam negeri sebelum mengekspornya kembali ke pasar AS.
“Tarif 0 persen ini tidak masalah. Yang penting, jangan sampai terjadi impor ilegal,” tegasnya.
Ia menilai kebijakan ini memberi lebih banyak pilihan produk bagi konsumen Indonesia.
“Sebagian orang khawatir akan terjadi banjir barang. Tapi menurut saya belum tentu. Justru, konsumen akan memiliki lebih banyak alternatif. Kita sebagai masyarakat Indonesia harus siap menghadapi kemungkinan tersebut,” tambahnya.
Anindya menyampaikan pernyataan ini untuk menanggapi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang menyebut tarif resiprokal antara Indonesia dan AS sebesar 19 persen akan berlaku mulai 7 Agustus 2025.
Pemerintah akan memberlakukan tarif 0 persen untuk hampir seluruh produk ekspor Amerika Serikat ke Indonesia. (*/ANTARA)