BorneoFlash.com, JAKARTA – Pemerintah Republik Indonesia dan Tiongkok sepakat memperkuat kemitraan strategis dalam mengembangkan infrastruktur kecerdasan artifisial (AI) dan membangun talenta digital.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyatakan bahwa Indonesia mengundang Tiongkok untuk berkolaborasi dalam pengembangan teknologi AI di sektor-sektor prioritas, seperti perikanan dan pertanian.
“Kami menjadikan sektor perikanan dan pertanian sebagai fokus utama pengembangan AI saat ini. Kami berharap Tiongkok memberikan dukungan konkret,” ujar Meutya dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.
Meutya menjelaskan bahwa beberapa lahan pertanian di Indonesia sudah mulai menerapkan teknologi AI. Ia menilai bahwa kolaborasi dengan Tiongkok dapat memperkuat kemampuan perangkat AI dalam mendorong produktivitas pertanian.
Selain itu, Indonesia dan Tiongkok sepakat memperkuat kerja sama di bidang infrastruktur digital serta memperluas kemitraan antarperguruan tinggi guna mempercepat transformasi digital nasional.
Meutya juga mendorong perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk menjalin kemitraan yang lebih erat dengan pemerintah daerah di Indonesia.
“Dalam proses transformasi digital, kami selalu membuka diri untuk bekerja sama dengan negara mana pun, asalkan mereka menghormati hukum Indonesia,” tegas Meutya.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital, Ismail, menyampaikan pentingnya memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi Indonesia dengan Universitas Tsinghua di Beijing dalam mengembangkan talenta digital, khususnya di bidang AI.
“Banyak talenta digital muda Indonesia yang saat ini menempuh pendidikan di Universitas Tsinghua. Kami bahkan mengusulkan agar universitas tersebut membuka cabang di Indonesia, terutama untuk program studi terkait AI,” ungkap Ismail.
Ismail menegaskan bahwa Kementerian Komdigi siap memfasilitasi kerja sama antara Universitas Tsinghua dan berbagai perguruan tinggi di Tanah Air. (*)