BorneoFlash.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan percepatan reformasi fiskal dan pengendalian defisit APBN dalam rapat terbatas bersama para menteri, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, di Jakarta, Selasa (22/7/2025) malam.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan Presiden menerima laporan pembahasan APBN 2026 di DPR dan memberi arahan strategis untuk menjaga defisit tetap terkendali serta menjadikan APBN sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi.
Sebelumnya, Presiden memimpin rapat soal optimalisasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Istana Kepresidenan.
Teddy menambahkan, Presiden meminta efektivitas belanja negara ditingkatkan dan APBN diarahkan untuk pembangunan jangka panjang. Ia juga mendorong deregulasi agar iklim usaha lebih kondusif.
“Presiden ingin penyusunan Nota Keuangan dan RAPBN 2026 tepat waktu dan akan menyampaikannya ke DPR pada Agustus,” ujarnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan, Presiden ingin APBN membiayai program prioritas nasional secara optimal. Ia juga mendorong reformasi penerimaan dan belanja negara agar lebih efisien serta memperkuat peran dunia usaha dan investasi.
“Presiden menekankan pentingnya deregulasi agar ekonomi lebih mandiri dan tak terlalu bergantung pada APBN,” jelas Sri Mulyani.
Ia menyebut RAPBN 2026 akan mendukung program unggulan seperti Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, dan ketahanan pangan, serta pendidikan dasar-menengah, perbaikan madrasah, sekolah digital, dan kerja sama dengan Kemendiktisaintek.
Rapat tersebut juga dihadiri Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dan Thomas Lembong, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, serta Mensesneg Prasetyo Hadi. (*)