BorneoFlash.com, BALIKPAPAN — Dalam rangka menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, terutama di kalangan pelajar, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Balikpapan menggelar sosialisasi Operasi Patuh Mahakam 2025 di SMP Negeri 6 Balikpapan, Kamis (17/7/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Aula SMPN 6 Balikpapan ini menjadi bagian dari upaya masif Satlantas dalam membentuk generasi muda yang sadar akan pentingnya tertib berlalu lintas sejak usia dini. Di tengah guyuran hujan yang menyelimuti Kota Balikpapan, antusiasme para siswa tidak surut sedikit pun. Mereka tetap mengikuti kegiatan dengan semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi.
Kasat Lantas Polresta Balikpapan Kompol M.D. Djauhari, SH, MM, didampingi oleh jajaran Satlantas lainnya, turun langsung memberikan materi edukasi tentang keselamatan di jalan raya, jenis-jenis pelanggaran yang sering dilakukan remaja, serta dampak fatal yang dapat terjadi akibat ketidaktertiban berlalu lintas. “Jangan tunggu jadi korban. aturan lalu lintas sejak sekarang. Jadilah pelopor keselamatan berkendara,” tegas Kompol Djauhari di hadapan ratusan pelajar.
Turut hadir dalam kegiatan ini sebagai pemateri:
- AKP Nur Alim (Padal),
- Aiptu Hendy Siswoyo,
- Aiptu Iwan Kurniawan, dan
- Bripda Asep Tri Handika.
Mereka menyampaikan berbagai informasi penting, mulai dari perlengkapan wajib berkendara, aturan usia pengemudi, hingga bagaimana bersikap aman di jalan raya, baik sebagai pengendara maupun pejalan kaki.

Ipda Sangidun, Kasi Humas Polresta Balikpapan, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi mitigasi risiko kecelakaan lalu lintas, khususnya di kalangan remaja sebagai pengendara pemula. “Kami ingin memberikan gambaran nyata bahwa pelanggaran kecil di jalan bisa berdampak besar bagi diri sendiri maupun orang lain. Edukasi seperti ini harus terus dilaksanakan berkelanjutan,” ujarnya.
Meski suasana hujan melingkupi kegiatan, semangat para pelajar dan guru tidak luntur. Kepala Sekolah dan jajaran dewan guru menyambut baik inisiatif Satlantas ini, bahkan meminta kegiatan serupa dapat digelar rutin di sekolah-sekolah lain.
Kegiatan berlangsung aman, tertib, dan penuh interaksi positif antara petugas dan siswa. Suasana aula yang semula hening pun berubah menjadi hidup saat sesi tanya jawab dimulai, menunjukkan besarnya ketertarikan pelajar pada isu keselamatan berlalu lintas. (*)