BorneoFlash.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur sebagai kawasan kesehatan terintegrasi pertama di Indonesia. KEK ini menggabungkan layanan medis modern dan konsep wellness kelas dunia dalam satu ekosistem terpadu.
Pemerintah menjadikan KEK Sanur sebagai simbol komitmen dalam memperkuat layanan kesehatan nasional dan mendorong Sanur sebagai destinasi unggulan health tourism. Kawasan ini mulai beroperasi dengan Bali International Hospital sebagai pusat layanan utama, didukung oleh hotel The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel.
Dalam peresmian di Bali Convention Center, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut KEK Sanur sebagai bagian dari transformasi BUMN pasca UU No. 1 Tahun 2025. Ia menyoroti fakta bahwa dua juta warga Indonesia masih berobat ke luar negeri setiap tahun, dengan devisa yang hilang mencapai Rp150 triliun.
“Kita harus berdikari dalam layanan kesehatan. KEK Sanur adalah langkah nyata untuk mengubah keadaan ini,” ujar Erick.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antar-BUMN dan kolaborasi lintas kementerian. Erick mengapresiasi peran Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan Menparekraf Widiyanti Putri Wardhana yang mempercepat perizinan, akreditasi, dan penguatan sektor health tourism.
Pengelola kawasan, Danantara, di bawah CEO Rosan Roeslani dan COO Dony Oskaria, bertanggung jawab memastikan operasional KEK berjalan profesional, akuntabel, dan memberi manfaat nyata.
Fasilitas akomodasi seperti The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel memperkuat nilai kawasan dengan konsep wellness berbasis budaya Bali. Kawasan ini dirancang untuk memulihkan fisik, mental, dan spiritual pasien maupun wisatawan.
Erick optimistis model KEK Sanur bisa diterapkan di daerah lain untuk memperkuat ketahanan kesehatan nasional dan menjadikan Indonesia pemain utama di industri layanan kesehatan global.
Acara ini turut dihadiri jajaran menteri, pimpinan BUMN, dan tokoh strategis lintas sektor. (*)